Ribuan Warga Korban Banjir Masih Bertahan di Pengungsian

KAJEN - Ribuan warga Kota Santri yang menjadi korban banjir masih bertahan ditempat pengungsian. Mereka bertahan karena tidak bisa beraktivitas akibat air masih menggenangi pemukiman dan sebagian banyak pengungsi adalah anak anak dan kaum perempuan.

Dari pantauan Radar dilokasi banjir, untuk Desa Depok Kecamatan Siwalan ketinggian air di pemukim sekitar 30 cm sedangkan yang masuk rumah sekitar 10 sampai 15cm. Adapun hmpir 70 persen pemukiman warga di Desa Depok masih digenangi banjir.

"Air sekarang sudah turun, meskipun kemarin hampir semua pemukiman terendam, " kata Kades Depok, Kecamatan Siwalan, Hadi S.

Sedangkan kondisi banjir cukup parah di Desa Wonokerto Kulon dan Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto, karena ketinggian air di jalan mencapai 40 cm. Adapun jalan yang sudah dibeton terbebas dari air meskipun sejumlah warga masih ada yang mengungsi dan bertahan di dapur umum yang telah disediakan.

Kemudian yang lebih parah lagi dengan ketinggian 50 cm melanda Desa Pesanggrahan Kecamatan Wonokerto. Selanjutnya untuk wilayah Tirto tepatnya di Desa Tegal Dowo, ada sekitar 95 persen warga sekitar terpaksa mengungsi karena ketinggian air mencapai 60 sampai 70 cm.

"Dari 840 rumah di wilayah kami ada 650 rumah masih terendam banjir. Adapun ketinggian air mencapai 60 sampai 70 cm. Untuk jumlah penduduk ditempat kami 2800 an dan hampir 95 persen warga terutama anak anak dan ibu ibu masih mengungsi, "kata Kades Tegaldowo Kecamatan Tirto, Budi usai menerima bantuan dari anggota DPRD Kabupaten Pekalongan Candra Saputra.

Adapun pengungsi terbagi di delapan titik baik di mushola ataupun posko yang disediakan.

Sementara anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dapil III fraksi PAN, Candra Saputra saat dilokasi pengungsian menyampaikan bahwa dirinya memberikan bantuan berupa mie instan, telor, beras, minyak dan lainya kepada korban banjir yang belum bisa kembali ke rumah masing masing. Ia membagikan bantuan di Desa Depok Kecamatan Siwalan, Desa Wonokerto Kulon, Kecamatan Wonokerto. Kemudian Desa Sijambe, Desa Pesanggrahan dan Desa Tegaldowo, Kecamatan Tirto. Ia cukup terkejut karena hingga sekarang desa yang dikunjunginya genangan air banjirnya masih tinggi.

''Kebetulan ketika terjadi banjir, saya sedang dinas ke luar kota. Saya sebagai wakil di DPRD hanya bisa membantu sejumlah logistik seperti beras, mie instan, dan telur. Mudah-mudahan banjir kali ini yang terakhir,'' ujarnya.

Sebagai wakil warga ia juga selalu berusaha ikut meringankan beban korban banjir, kemudian untuk jangka panjang tadi ada alat pompa air yang rusak maka akan diusahakan sehingga air ini cepat surut dan warga tidak selalu menjadi korban banjir.

"Kami berdoa supaya banjir cepat surut dan warga bisa kembali ke rumah masing masing sehingga dapat kembali beraktivitas seperti biasanya," imbuhnya.

Adapun dalam penyaluran bantuan, Candra Saputra langsung terjun ke lokasi banjir bersama sejumlah relawan. (Yon)

Sumber: