Rob Masih Ancam Desa Mulyorejo, Warga Kesulitan Soal Pemakaman hingga BAB

Rob Masih Ancam Desa Mulyorejo, Warga Kesulitan Soal Pemakaman hingga BAB

BERDIALOG - Bupati Asip Kholbihi berdialog dengan warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, kemarin.

Warga Kesulitan Soal Pemakaman hingga BAB

Bencana rob masih mengancam Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto. Sebagian pemukiman di desa pesisir ini masih terdampak rob, akibat sistem drainase belum optimal. Bahkan, jika rob tinggi mampu melewati tanggul darurat yang di bangun di desa itu.

"Alhamdulilah dengan adanya tanggul darurat yang dibangun pemda, sebagian besar wilayah di desa ini tidak lagi terdampak rob. Namun masih ada beberapa titik yang terdampak, termasuk lahan pemakaman sehingga warga sulit untuk memakamkan," tutur Kepala Desa Mulyorejo, Mubarok, Kamis (23/1).

Pembuatan jamban di desa itu pun sulit karena kandungan air di dalam tanah cukup banyak. Oleh karena itu, ia berharap ada bantuan pompa besar untuk menyedot air. "Di sini ada dua pompa kecil yang terkadang rusak. Kami sangat mengharapkan adanya bantuan pompa besar," kata dia.

Sementara itu, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Setiawan Dwiantoro, dan Ketua TP PKK Munafah Asip Kholbihi meninjau desa itu, Kamis (23/1). Selain berdialog dengan warga, Bupati juga menyerahkan bantuan alat cetak jamban portable bantuan dari Kementerian Kesehatan, memberi bantuan makanan tambahan, dan melaunching Gema Setia dan Gen Pesat di desa itu.

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, mengatakan, Desa Mulyorejo memang merupakan daerah rob. Pemkab Pekalongan telah melakukan berbagai upaya untuk menekan rob di desa itu. Hasilnya cukup signifikan. Namun masih ada sisa-sisa rob akibat sistem drainase belum optimal.

''Desa ini telah kami jadikan sebagai laboratorium kemiskinan, sehingga perlu dipantau terus keberadaannya,'' katanya.

Guna menjadikan desa itu terhindar dari bencana rob, perlu adanya dukungan penuh dari seluruh pihak. Bukan hanya pemkab yang bergerak, namun perbankan maupun lainnya harus terlibat. Sebab cukup besar anggarannya agar bisa pulih kembali seperti sedia kala atau masyarakatnya merasa nyaman karena tidak harus berhadapan dengan air rob terus menerus.

Sebenarnya, lanjut Bupati, tingkat pendapatan masyarakat di Desa Mulyorejo cukup bagus dan mapan. Namun karena hasil kerjanya untuk membiayai perbaikan rumah, akhirnya yang seharusnya digunakan untuk kepentingan lain larinya' untuk membeli material atau bahan bangunan untuk meninggikan rumah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwiantoro, mengatakan, selama ini pihaknya sudah memperhatikan daerah itu, khususnya soal kesehatan warga sekitar. Biasanya daerah yang sering tergenang air, rawan terhadap sejumlah penyakit seperti gatal-gatal, demam, dan lainnya.

''Kami telah melakukan jemput bola di desa ini dengan rutin menggelar pemeriksaan kesehatan,'' katanya.

Dengan rutinitas seperti itu, warga sekitar akhirnya menjadi terbantu karena ketika ada yang sakit maka bisa langsung memeriksakan ke tempat itu atau puskesmas terdekat. Masyarakat juga tidak perlu khawatir soal biaya karena sebagian besar sudah memiliki Jamkesda, sehingga pemerintah yang membayar biaya kesehatannya. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: