Rp9 Miliar Disiapkan Untuk Insentif Guru Madin dan TPQ

Rp9 Miliar Disiapkan Untuk Insentif Guru Madin dan TPQ

BATANG - Untuk meningkatkan indek pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Batang, sejak awal menjabat Bupati Wihaji telah meluncurkan program sosial insentif bagi guru Madrasah Diniyah dan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) sebesar Rp1,2 juta setiap tahun.

Bupati Wihaji beserta istri saat menyerahkan santunan bagi salah seorang warga. (dok istimewa)

Insentif diberikan mengingat selama ini guru Madin maupun TPQ sama-sama mengajar untuk mencerdaskan anak bangsa agar memiliki akhlakul karimah dan menumbuhkan generasi islami, namun mereka belum mendapat honor yang layak. Karena itulah, Pemkab punya kewajiban untuk memberikan insentif sebagai bentuk kepedulian.

"Total insentif bagi guru Madin dan TPQ satu tahun kita anggarakan Rp9 milar untuk sekitar 9.000 orang, setiap guru mendaptkan Rp1,2 juta. Dan alhamdulillah, tidak hanya Pemkab saja, namun dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga membetikan insentiv yang besaranya sama," ujar Bupati Wihaji saat memberi sambutan pada kegiatan Tarawih Ukuwah putaran ke-7 yang diadakan di Masjid Al Huda, Desa Botolambat, kecamatan Kandeman, Rabu (22/5) malam.

Bupati menjelaskan, selain tunjangan untuk guru madin dan TPQ, program sosial yang diberikan untuk warga Batang adalah santunan kematian bagi masyarakat misikin yang mendaptkan Rp1 juta, bantuan rehab rumah tidak layak huni, santunan yatim piatu yang dianggarkan Rp2.1 miliar, dan bantuan beasiswa Rp100 juta. Selain itu, juga untuk pembangunan fisik infrastrukur jalan dan jembatan Rp 70 miliar.

Dalam kesempatan tersebut Wihaji juga menjanjikan membantu perbaikan jalan dan penerangan jalan, namun dianggarakan pada tahun yang akan datang karena barus melalui e-planing.

Wakapolres Batang Kompol Hartono dalam kesempatan tersebut menghimbau dan mengajak masyarakat agat tetap menjaga konduaifitas pasca Pemilu 2019.

Sementara Pj Kepala Desa Botolambat Kodri pada kesempatan itu meminta adanya perbaikan jalan penghubung dari Desa Cempereng menuju Botolambat yang saat ini tidak ada penerangan, sehingga sering ada kejahatan, seperti penjambretan. Karena itulah butuh lampu penerangan jalan.

"Selain minta penerangan jalan Umum untuk meminimalisir kriminalitas, kami juga minta bantuan pengeras suara dan karpet untuk Masjid Al Huda," tandas Kodri. (red/hmb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: