Ruang Isolasi RSUD Bendan 'Overload'
**Belasan Pasien 'Mengantre' di IGD
**Masyarakat Diminta Taat Prokes
KOTA - Ruangan isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan Kota Pekalongan saat ini sudah overload atau kelebihan kapasitas. Rumah sakit rujukan lini dua itupun sudah tak mampu lagi menampung pasien Covid-19.
Pantauan di aplikasi Sistem Informasi Rawat Inap Rumah Sakit (Siranap RS), penuhnya ruang isolasi di RSUD Bendan itu terjadi sejak Kamis (17/6/2021). Sebanyak 26 ruang isolasi di RS tersebut semuanya terisi pasien. Perinciannya, 4 tempat tidur di ruang ICU Tekanan Negatif dengan Ventilator, 2 tempat tidur ICU Tekanan Negatif Tanpa Ventilator, dan 20 tempat tidur di Ruang Isolasi Tanpa Tekanan Negatif. Kondisi yang sama terpantau terjadi hingga Minggu (20/6/2021).
Kondisi penuhnya ruangan isolasi di RSUD Bendan ini diakui pula oleh Wali Kota Achmad Afzan Arslan Djunaid. Bahkan menurut Aaf, sapaan akrab Afzan, kondisi ruang isolasi di RSUD Bendan tersebut sudah overload.
"Untuk informasi kepada masyarakat Kota Pekalongan bahwa ruang isolasi rawat inap di RSUD Bendan sudah overload dengan kapasitas tempat tidur 26, dan kita sudah merawat 36 pasien terkonfirmasi positif, dimana ada 10 orang masih dirawat darurat di IGD khusus Covid-19. Sementara di rumah isolasi milik Pemerintah Kota Pekalongan hanya tersisa 1 atau 2 bed yang kosong," ungkap Aaf, Jumat (18/6/2021).
Aaf mengungkapkan, kondisi tersebut disebabkan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan terus meningkat. Peningkatan kasus tidak lepas dari semakin meluasnya penularan Covid-19.
Oleh karena itu, Aaf menekankan kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan untuk betul-betul menjaga protokol kesehatan (prokes) 5M secara ketat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan agar Kota Pekalongan jangan sampai masuk dalam daerah zona merah penularan Covid-19.
"Kita jaga bersama dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat agar Kota Pekalongan ini tidak masuk dalam daerah zona merah, karena saat ini status Kota Pekalongan dalam zona oranye dan tinggal sedikit lagi masuk zona merah. Hal itu tentu tidak kita harapkan bersama," tegas Aaf.
Aaf menjelaskan, berbagai upaya Pemerintah Kota Pekalongan bersama Tim Gabungan Satgas Covid-19 Kota Pekalongan untuk terus menekan lonjakan kasus penularan diantaranya gencar melakukan operasi yustisi pendisiplinan dan pengawasan protokol kesehatan di tengah masyarakat, melakukan tracing terhadap keluarga dan kontak erat dengan orang-orang yang terpapar Covid-19. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah dan menghentikan lonjakan kasus supaya tidak terjadi penularan Covid-19 di Kota Pekalongan yang semakin luas.
Pihaknya tidak ingin klaster penularan di salah satu SMA Negeri dan pondok Ppesantren di Kota Pekalongan terulang kembali karena mengabaikan protokol kesehatan secara ketat dan tidak berkoordinasi dengan Tim Satgas Covid-19.
"Dari kejadian itu, kami langsung turun ke lapangan untuk melakukan tracing ke keluarga, tetangga dan orang-orang yang telah berkontak erat dengan yang bersangkutan. Alhamdulillah semuanya lancar dan bisa dikendalikan," bebernya.
Laman corona.pekalongankota.go.id mencatat sampai Minggu (18/6/2021) akumulasi atau total kasus terkonfirmasi ada 2.720. Dengan rincian 26 dirawat, 140 isolasi, 2.397 sembuh, dan 154 meninggal dunia. Artinya, terjadi penambahan 38 kasus baru dari hari sebelumnya. Sementara yang sembuh ada penambahan 46 orang dari kondisi sehari sebelumnya. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: