Sambangi Kendal, Youtuber Adi Sinau Hurip "Berburu" ODGJ
*Rela Memandikan, Pangkas Rambut, Hingga Potongi Kuku
KENDAL - Youtuber asal Kudus pemilik kanal Adi Sinau Hurip yang dikenal karena kepeduliannya pada para orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), berkesempatan menyambangi Kabupaten Kendal, Kamis (1//2/1/2023). Seperti kebiasaannya, pemilik nama asli Sukaryo Adi Putro ini pun "memburu" para Odgj, bukan untuk menangkapnya, melain merawat dan membersihkannya agar tampil lebih bersih dan rapi.
Pencarian ODGJ tersebut dilakukan di wilayah Kecamatan Weleri. Berbekal rasa kepeduliannya tersebut, Adi berhasil mendapati sebanyak delapan ODGJ. Setiap kali mendapati ODGJ, youtuber Adi melakukan pendekatan dari hati ke hati untuk mendapatkan simpati ODGJ yang ditemuinya supaya tidak berontak.
Setelah berhasil menaklukkannya, youtuber yang pernah mendapatkan penghargaan Presiden atas kepeduliannya tersebut membujuk ODGJ agar bersedia dirumat mulai dari potong kuku, potong rambut, dan memandikan agar lebih bersih dan kemudian memberikannya pakaian baru. Hal itu dilakukanya hingga kepada delapan ODGJ yang berhasil ditemuinya saat berada di Kabupaten Kendal
Salah satu ODGJ yang ditemukannya adalah Sahri. Dengan penuh sabar, youtuber Adi dengan cekatan membersihkan ODGJ tersebut yang awalnya terlihat kotor dengan pakaian compang camping, rambut gondrong, kumis dan jenggot panjang yang kotor menjadi bersih kembali dan enak dipandang mata.
Kepedulianya terhadap ODGJ tersebut telah ditekuni youtuber Adi sejak tahun 2007. "Saya berkecimpung menjadi seorang pegiat sosial turun ke jalan mencari ODGJ sudah sejak lama, yakni tahun 2007," kata Adi Sinau Hurip saat ditemui di lokasi penanganan ODGJ di Desa Sumberagung, Kecamatan Weleri.
Meski telah lama menjadi penggiat sosial yang menangani ODGJ, namun Adi baru memulai menjadi konten kreator sejak pandemi Covid-19 di 2020 silam. Adi juga menangani ODGJ secara tuntas. Selain membersihkan, ia juga akan membawa mereka ke rumah sakit jiwa atau mengembalikan ke keluarganya. Hal ini dilakukannya untuk membantu para ODGJ yang tinggal dijalanan bisa kembali kepada keluarganya.
"Tujuan saya baik dan tulus untuk membantu mereka agar bisa pulang bertemu keluarganya. Seperti bapaknya tadi telah menyebutkan namanya siapa, asalnya dari mana. Besar harapan kami bisa mengantarnya pulang," tandas Adi.
Ia pun berbagi kisahnya menangani ODGJ, yang disebutnya butuh trik khusus yang persuasif. Pendekatannya harus humanis, dan mengikuti irama ODGJ tanpa terpaku pola tertentu.
"Kalau lari ya sudah kita tunggu kesempatan lagi. Kalau yang galak ya biasanya kita peluk, kita ajak salaman dan sebagainya. Rata-rata setelahnya mereka juga mau," timpalnya.
Adi mengungkapkan, hingga saat ini ada sekitar 600 ODGJ yang ditanganinya. Termasuk di Kabupaten Kendal. Untuk di Kabupaten Kendal dari delapan ODGJ yang ditemukannya dan yang bisa dapat dipertemukan dengan keluarganya hanya satu orang. Ia berharap, pemerintah dapat memberikan kebijakan kepada ODGJ agar bisa menjalani perawatan di rumah sakit jiwa meskipun tidak mempunyai kartu identitas apapun.
"Yang susah saat bawa ODGJ ke rumah sakit jiwa, yang ditanya identitas diri, ada BPJS nya tidak. Kasihan mereka hidup dijalanan. Semoga nanti ada solusinya," harapnya. (lid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: