Sanksi Tegas Pelanggar Prokes

Sanksi Tegas Pelanggar Prokes

KEDUNGWUNI - MAN Pekalongan menjadi satu sekolah yang sejak awal ditunjuk untuk melakukan simulasi Pembelajaraan Tatap Muka (PTM). Dan untuk mendukung kelancaran simulasi tersebut sekolah menerapkan aturan penggunaan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat dan memberikan sanksi tegas dengan memulangkan siswa yang kedapatan melanggar Prokes.

Disampaikan Waka Humas MAN Pekalongan Mudatsir SH MH, Senin (28/3/2022) bahwa salah satu point' penting dalam mendukung kelancaran PTM pada saat ini adalah pematuhan penggunaan Prokes yang wajib ditaati oleh semua warga sekolah. Jadi sanksi tegas rasanya tidak terlalu berlebihan jika ada warga sekolah yang kedapatan melanggar.

"Penggunaan masker misalny, warga sekolah yang tidak menggunakan masker dengan benar maka kami tegur bahkan meminta untuk pulng jika tidak ada niatan untuk mematuhi Prokes. Kita semua tentu sudah lelah dengan kondisi pandemi seperti ini, maka harus menjadi komitmen bersama untuk menuntaskan pandemi yang tidak kunjung usai dengan patuh pada aturan," ungkap Muda, sapaan akrabnya.

Selain itu, skenario pembelajaran pun diterapkan dengan apik oleh tim sekolah untuk mencegah adanya kerumunan dan mematuhi aturan sesuai pembukaan untuk PTM.

"Kita ikuti aturan yang ada, kalau PTM yang dijinkan masuk adalah 1 ke yang berangkat adalah 50% dari total siswa sekolah tersebut. Jadi kami sangat berharap nanti kondisi bisa kebih baik sehingga siswa yang bisa berangkat tentu lebih banyak," imbuhnya.

Terkait fasilitas pemenuhan Prokes juga sudah disediakan sekolah dengan baik, mulai dari tersedianya 60 tempat cuci tangan, handsintezer yang ada di setiap kelas, penyemprotan desinfektan secara berkala hingga rambu-rambu dalam mengingatkan pematuhan Prokes.

"Kita usaha semaksimal mungkin. Bismillah semoga semua bisa berjalan sesuai rencana. Tentu semuanya berkat dukungan semua pihak, mulai dari warga sekolah hingga wali siswa," ujar Muda.
Pihaknya berharap, PTM bisa berhasil serta mampu meningkatkan kualitas pendidikan lebih baik lagi setelah sebelumnya sempat tersendat karena adanya pandemi covid 19.(mal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: