Santri Pekalongan Gelar Doa Bersama dan Solat Ghaib untuk Korban Terorisme Selandia Baru
KOTA PEKALONGAN- Sekitar 50-an santri Pekalongan menggelar doa bersama dan solat ghaib dalam rangka aksi solidaritas untuk saudara muslim yang menjadi korban penembakan di masjid Al Noor, Christchurch Selandia Baru. Aksi solidaritas tersebut diadakan di Majelis Asy Syariffiyah Pekalongan, Krapyak Lor Gg 4 Kota Pekalongan, Senin (18/3/2019) malam.
Santri Pekalongan ingin menunjukan aksi nyata bahwa sesama umat muslim harus memiliki rasa empati dan kepedulian dengan kemampuan yang dimiliki.
"Kami merasa, ini adalah cara yang paling tepat yang bisa dilakukan sesuai kapasitas dan kemampuan selaku umat muslim di Indonesia untuk saudara-saudara kami di Selandia Baru", tutur Koordinator aksi doa bersama dan solat ghoib, Abdurrakhman Hadiyanto.
Acara berlangsung mulai pukul 20.00- 22.00 wib dipimpin langsung oleh KH Zimam Hanifunusuk atau yang lebih akrab disapa Gus Nif, selaku Pengasuh Jamiyah Asy Syariffiyah dan merangkap Syuriyah PCNU Kota Pekalongan. Pada akhir sesi Gus Nif menyampaikan beberapa poin yang bisa dijadikan pelajaran.
"Pertama, marilah kita doakan saudara-saudara kita yang menjadi korban penembakan. Semoga mereka semua tercatat sebagai syuhada yang mati sahid karena meninggal di hari Jumat dan dalam keadaan menjalankan ibadah. Semoga diampuni dosa-dosanya. Kedua, bahwa kami (santri Pekalongan-red) mengecam dan mengutuk segala bentuk perilaku terorisme yang dilakukan oleh siapapun dan kepada siapapun. Terlebih lagi kepada saudara muslim kita semua. Aksi terorisme kepada bangsa manapun, apapun agamanya, dilakukan siapapun, itu tidak dibenarkan. Dan semoga aksi serupa tidak terjadi lagi dimanapun," papar Gus Nif.
Gus Nif berharap agar si pelaku dibuka hatinya agar menyesali kesalahannya dan bisa kembali ke jalan yang benar. "Mudah-mudahan Allah melindungi kita semua dan seluruh kaum muslimin di seluruh muka bumi dari aksi terorisme, berbagai macam aksi pecah belah umat. Terlebih bagi negara ini yang sebentar lagi akan menggelar pesta demokrasi. Mudah-mudahan Allah menjaga keutuhan negara kita, siapapun yang terpilih menjadi pemimpin negara kita kelak adalah orang yang benar-benar di ridhoi Allah SWT yang mampu membawa negara kita menuju negara yang baldatul toyibatun," ungkap Gus Nif.
Ditambahkan, kegiatan tersebut juga sebagai bukti nyata aplikasi dari pancasila sila ke-2 "Kemanusian yang adil dan beradab". "Dari hal kecil inilah yang membuat seseorang menjadi manusia yang memiliki adab kepada sesama manusia," tandas Gus Nif. (red/dkk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: