Sejak 2004, Ditemukan 713 Kasus HIV/AIDS
KOTA - Dinkes Kota Pekalongan mencatat, di tahun 2022 sudah ditemukan 93 kasus HIV/AIDS. Sementara jika diakumulasi sejak tahun 2004 hingga saat ini, sudah ada 713 kasus HIV/AIDS di Kota Pekalongan. Data tersebut terungkap dalam kegiatan HIV-Related Stakeholders Meeting at District Level yang dilaksanakan di Meeting Room Lantai 3 Hotel Santika, Rabu (19/10/2022).
Administrator Kesehatan Muda Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Opik Taufik SKM menjelaskan bahwa Kota Pekalongan selama ini bekerja sama dengan FKPB dalam rangka penemuan kasus HIV/AIDS pada populasi berisiko. "Selama ini sudah dilaksanakan berapa kali untuk menemukan kasus secara mobile melalui rekan-rekan puskesmas di wilayah. Acara ini untuk evaluasi dari yang kami kerjakan selama ini," tutur Opik.
Opik berharap ini menjadi langkah yang baik untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kota Pekalongan. Tahun ini ditemukan 93 kasus orang dengan HIV/AIDS (ODHA), dari jumlah tersebut 35% yang sudah mengakses Antiretroviral Therapy (ART). "Sejak tahun 2004 sampai dengan saat ini ada 713 kasus. Harapannya tak ada kendala para ODHA dalam mengakses ART. Kota Pekalongan memiliki RSUD Bendan yang di dalamnya ada komunitas yang bertugas mendampingi ODHA," kata Opik.
Opik berharap dengan kegiatan ini muncul formula kegiatan yang mendukung pencegahan HIV/AIDS, berbagai elemen organisasi atau masyarakat juga turut serta dalam pencegahan HIV/AIDS di Kota Pekalongan.
Sementara itu, Koordinator FKPB di Kota Pekalongan, Ahmad Qoyim menyebutkan bahwa FKPB hadir untuk pencegahan HIV/AIDS, dimana FKPB melingkupi Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Pemalang. "Kaitannya dengan kasus HIV/AIDS, kasus di bawah umur cukup banyak. Di sini diundang pula Dindas Pendidikan agar ke depannya memberikan edukasi tentang HIV/AIDS ke para peserta didik," beber Qoyim.
Qoyim melanjutkan, Dinsos P2KB harapannya juga turut berperan dalam memberikan bantuan bagi ODHA di bawah umur, misalnya diberi bantuan untuk biaya sekolah, kebutuhan pangan dan gizi. "Untuk Dinkominfo juga ditekankan perannya dalam menyebarluaskan informasi tentang HIV/AIDS. Bagitu pula dengan dinas lain harapannya dapat ikut mencegah HIV/AIDS di Kota Pekalongan," tukas Qoyim.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: