Seminggu Dimakamkan, Jasad Minhadi Diautopsi

Seminggu Dimakamkan, Jasad Minhadi Diautopsi

AUTOPSI - Tim DVI Labfor Polri dan Bid Dokkes Polda Jateng dibantu Polres Pekalongan Kota melakukan proses autopsi terhadap jasad Minhadi di Makam Beji, Pekalongan Utara, Jumat (20/3/2020) pagi. WAHYU HIDAYAT

KOTA - Jasad Minhadi (28), warga Kandang Panjang RT 01 RW 05 yang sudah seminggu dimakamkan, akhirnya diautopsi oleh Tim DVI Puslabfor Polri Cabang Semarang dan Bid Dokkes Polda Jateng, Jumat (20/3/2020) pagi.

Sebelum proses autopsi dilakukan, Tim DVI Bid Dokkes Polda Jateng dibantu Dokkes dan Inafis Polres Pekalongan Kota dan warga terlebih dahulu membongkar makam almarhum Minhadi di TPU Beji, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.

Proses autopsi dilakukan untuk mengusut tuntas penyebab meninggalnya korban, atas permintaan pihak keluarga. Sebelumnya, Minhadi ditemukan tewas dalam keadaan tanpa busana di Sungai Slamaran, Pekalongan Utara pada Kamis (12/3/2020) pagi oleh nelayan yang sedang mencari ikan.

Autopsi dilakukan selama kurang lebih 1,5 jam. Selama proses berlangsung, warga yang tidak berkepentingan tidak diperkenankan untuk mendekat.

Adik almarhum, Yulaekha, menyatakan pihak keluarga meminta polisi melakukan autopsi terhadap jasad Minhadi, lantaran pihak keluarga menduga almarhum meninggal tidak wajar.

"Kakak saya itu orang baik. Kami selaku keluarga minta keadilan. Harapannya bisa terungkap, kematiannya karena apa. Almarhum itu orang baik, tidak ada masalah dengan siapa-siapa," katanya.

Dia menambahkan, terakhir bertemu dengan almarhum malam hari habis maghrib sebelum kejadian. "Terakhir ketemu di rumah saya cuma sebentar. Pamitnya mau ke rumah teman, katanya sebentar, tetapi tidak datang lagi. Terakhir dia juga sempat bilang sakit perut," imbuhnya.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP Egy Andrian Suez, melalui Kasatreskrim AKP Maryoto menjelaskan autopsi dilakukan atas permintaan pihak keluarga, untuk menyelidiki apa penyebab kematian Minhadi. "Kami bersama Dokkes Polda Jateng melakukan autopsi terhadap korban. Pihak keluarga minta agar dilakukan autopsi," katanya.

Dikatakan AKP Maryoto bahwa autopsi dilakukan karena keluarga korban menduga kalau korban meninggal tidak wajar. "Sebagai aparat kepolisian kami melakukan langkah-langkah melayi masyarskat. Apa yang dimnta masyarakat, minta autopsi, kami layani, tujuannya untuk mencari tahu pnyebab meninggalnya korban," jelasnya.

Adapun hasil dari autopsi itu, kata Kasatreskrim, diperkirakan akan diketahui seminggu lagi. "Hasilnya nanti dari tim Dokkes akan memberi tahu ke Polres sekitar satu minggu ke depan," jelasnya.

Selain itu, pihaknya bersama Polsek Pekalongan Utara juga akan melakukan penyidikan, antara lain mengumpulkan tambahan keterangan para saksi. "Saksi-saksi baik yang di sekitar TKP, keluarga, maupun rekan-rekan korban," imbuhnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengambang di Sungai Slamaran, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kamis (12/3/2020) pagi. Saat ditemukan, kondisi jasad korban tanpa mengenakan busana.

Mayat tersebut pertama kali ditemukan seorang nelayan bernama Heri (43) yang tengah mencari ikan di Sungai Slamaran, dekat dengan pintu air setempat, sekira pukul 06.00 WIB.

Ketika itu, nelayan tersebut sedang mencari ikan menggunakan sebuah perahu sopek dengan alat tangkap jaring. Tiba-tiba, jaringnya mengenai sebuah benda yang setelah dicek ternyata sesosok mayat laki-laki tanpa busana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: