Seorang Pria Tewas Mengapung di Bandungan

Seorang Pria Tewas Mengapung di Bandungan

MENGAPUNG - Seorang warga Desa Galangpengampon Kecamatan Wonopringgo ditemukan tewas mengapung.

KEDUNGWUNI - Seorang pria paruh baya, Bahrun (57) warga Dukuh Galangwolu Rt 07 Rw 03 Desa Galangpengampon Kecamatan Wonopringgo, ditemukan tewas mengapung di Bendungan Kletak, Minggu (10/5/2020) sekira pukul 08.30 wib. Saat ditemukan, mayat telanjang.

Informasi yang diperoleh, penemuan mayat bermula saat Ahmad Rouf (35), penjaga pintu Bendungan Kletak, sekira pukul 08.30, hendak menuju warungnya untuk berjualan. Warungnya tak jauh dari lokasi. Di tengah perjalanan, saat melintas di atas pintu air lingkungan bendungan Kletak, ia melihat sebuah benda yang mirip dengan tubuh manusia yang mengapung dibawah pintu air. Penasaran, ia pun mendekati benda tersebut. Begitu dekat dengan benda tersebut, ia kaget karena benda tersebut memang jasad manusia.

Mengetahui hal tersebut, ia memberitahu temannya, Abdurahman (35), yang juga sebagai petugas penjaga pintu air, di Kantor Dinas Pengairan area Bendungan. Mendengar itu, mereka kemudian mengecek. Saat di lokasi, mereka melihat pasti benda tersebut mayat yang mengapung. Selanjutnya mereka melaporkan kejadian tersebut ke petugas Polsek Kedungwuni.

Petugas piket Polsek Kedungwuni mendapatkan laporan tersebut langsung mendatangi tempat kejadian dengan berkoordinasi tim medis. Begitu sampai di lokasi kejadian, petugas langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya jenazah dievakuasi dari sungai dan dibawa ke RSUD Kraton Pekalongan untuk dilakukan Visum Luar. Pada kesempatan itu, anggota Polsek Kedungwuni juga menghubungi unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Pekalongan karena tidak ada identitas mayat.

Kapolsek Kedungwuni, AKP Prisandi Tiar, menyampaikan, menurut keterangan medis yang melakukan Visum Luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban.

"Setelah mendapatkan identitas korban selanjutnya petugas Polsek Kedungwuni menguhubungi keluarga korban setelah itu pihak keluarga datang ke RSUD Kraton. Adanya kejadian itu untuk keluarga dapat menerima sebagai musibah sehingga tidak menghendaki dilakukan otopsi, " katanya.

Sementara menurut keluarga bahwa korban agak mengalami depresi semenjak bercerai dengan istrinya. Keluarga menghendaki segera dibawa pulang untuk kemudian dimakamkan.(yon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: