Seorang Remaja Tenggelam di Sungai Kuripan

Seorang Remaja Tenggelam di Sungai Kuripan

KOTA - Seorang remaja laki-laki dilaporkan hanyut dan tenggelam di Sungai Kuripan atau Sungai Kupang, tepatnya di area proyek pembangunan bendungan Kuripan Lor Gg 9 RT 05 RW 03, Kelurahan Kuripan Yosirejo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, pada Kamis (15/9/2022) siang.

Korban adalah MFH (13), pelajar SD kelas 6, beralamat di Kuripan Lor Gg 17 RT 01 RW 04 Kelurahan Kuripan Yosorejo, Kecamatan Pekalongan Selatan.

Kejadian ini diketahui pukul 13.30 WIB. Bermula ketika korban bersama empat temannya sekitar pukul 13.00 WIB mandi di Sungai Kuripan. Korban dan teman-temannya melepas pakaian kemudian melompat dari tanggul atau pondasi dengan ketinggian sekitar 12 meter. Namun diduga karena korban tidak bisa berenang dan arus cukup deras, korban tidak bisa naik ke permukaan. Sedangkan teman-temannya berhasil naik ke permukaan kemudian beranjak ke tepi sungai.

Mengetahui hal itu, teman-teman korban meminta tolong ke saksi yang merupakan pekerja proyek di lokasi. Posisinya pekerja proyek ketika itu sekitar 50 meter dari TKP, sedang mengisi solar untuk genset. Mendapat laporan itu, saksi langsung bergegas ke titik dimana korban tenggelam dan berupaya menolong, namun tak berhasil. Korban sudah tidak nampak lagi.

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Pekalongan Selatan serta BPBD dan tim SAR. Saat itu, tim SAR gabungan juga sedang melakukan proses pencarian terhadap pekerja kapal yang tenggelam di Sungai Loji, Krapyak, Pekalongan Utara.

Tim SAR gabungan bersama TNI-Polri, relawan, dan potensi SAR lainnya kemudian melakukan proses pencarian di TKP. Mereka menyisir area sekitar TKP, hingga beberapa kilometer ke arah hilir atau utara.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, menyebutkan pihaknya menerima laporan adanya orang tenggelam di Sungai Kuripan. "Upaya yang kami lakukan, kebetulan saat itu kami sedang melakukan operasi SAR pencarian orang tenggelam di Sungai Loji, Krapyak, akhirnya tim kami bagi dua. Untuk Basarnas dan Polairud mencari yang di utara sedangkan BPBD bersama potensi SAR, relawan, dibantu TNI Polri mencari yang di Kuripan ini," katanya, Kamis sore.

Dimas menuturkan, berdasar informasi yang didapat dari saksi pekerja proyek bendungan di Kuripan, kejadian itu bermula ketika korban bersama beberapa temannya mandi di Sungai Kuripan. "Mungkin karena korban tidak bisa berenang, akhirnya terseret arus dan tenggelam," katanya.

Proses pencarian oleh tim SAR gabungan dilakukan hingga pukul 17.00 WIB. Hingga petang, korban juga belum berhasil ditemukan. Proses pencarian akan dilanjutkan pada Jumat (16/9/2022) pagi. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: