Uang Hasil Bobol ATM Langsung Dipakai Beli Mobil BMW dan Bayar Utang Ratusan Juta
Sepak terjang dua pelaku pembobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) berinisial RA (35) dan ARW (25) diungkap oleh tim gabungan dari Polres Magelang dan Jatanras Polda Jawa Tengah (Jateng).
Kedua pelaku membobol mesin ATM Bank Mandiri di dalam sebuah toko swalayan, Jalan Sarwo Edi Wibowo, Kabupaten Magelang pada Jumat (13/8).
Menurut Kapolres Magelang AKBP Ronald A. Purba, RA merupakan warga Piyungan, Kabupaten Bantul dan ARW asal warga Ngaglik, Kabupaten Sleman.
"Keduanya ditangkap pada Sabtu (14/8) sekitar pukul 02.00 WIB. Tidak sampai 24 jam anggota kami yang bergabung dengan Jatanras Polda berhasil menangkap pelaku," ujar AKBP Ronald di Magelang, Minggu (15/8).
Dia menjelaskan bahwa pelaku memasuki toko swalayan dengan memanjat lewat samping, lalu menjebol plafon.
Setelah berhasil memasuki toko, mereka memutus semua televisi dan kamera CCTV disemprot cat. Pencurian tersebut dilakukan saat kondisi toko sedang tutup.
Dalam beraksi, RA dan ARW mengelas ATM yang baru diisi oleh pihak bank. Ketika itu, mesin tersebut baru diisi uang sekitar Rp 500 juta.
Namun, berdasarkan audit pada waktu olah tempat kejadian perkara, kerugian yang dialami pihak bank mencapai Rp 470 juta.
AKBP Ronald menyebut uang hasil kejahatan tersebut digunakan tersangka untuk membeli mobil BMW, membeli beberapa pakaian, dan membayar utang.
"Kedua pelaku pernah melakukan aksi serupa di wilayah Kebumen, Sukoharjo, dan Temanggung, tetapi gagal," ungkapnya.
Ketika penangkapan kedua tersangka, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 113 juta, mobil BMW 318i, sejumlah peralatan seperti linggis, tabung elpiji, hingga mobil Suzuki Ertiga sebagai sarana melakukan kejahatan.
Kasat Reskrim Polres Magelang M. Alfan mengatakan sebelum beraksi kedua pelaku yang bekerja sebagai driver online itu telah melakukan survei sebelum toko tutup untuk mempelajari situasi di sekitar lokasi yang menjadi target.
"Menjelang tutup pukul 21.00 WIB, mereka survei dan kelihatan dari CCTV, pelaku masuk melihat-lihat dulu kondisinya," ujar Alfan.
Berbekal CCTV itulah polisi berhasil mengidentifikasi kedua pelaku, termasuk dari kamera pengawas yang berada di TKP sebelumnya di Kalinegoro, Mertoyudan, yang gagal mereka bobol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: