Sering Kebanjiran, Lapas Pekalongan Usulkan Peninggian
KOTA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan selama ini selalu menjadi langganan banjir. Baik itu banjir akibat hujan deras maupun akibat rob.
Sebagaimana yang terjadi pada Kamis (20/1/2022). Halaman dan sejumlah ruangan lapas tersebut tergenang banjir dengan ketinggian sekitar 22 cm. Bahkan sampai dengan Jumat (21/1/2022), banjir juga masih menggenang, meski sudah agak surut dibanding sehari sebelumnya.
Sejak beberapa tahun lalu sempat ada rencana untuk merelokasi Lapas Pekalongan ke daerah Kajen, Kabupaten Pekalongan. Namun rencana tersebut sampai saat ini belum bisa terwujud.
Kalapas Pekalongan Imam Purwanto menyampaikan, banjir yang terjadi sejak kemarin itu berdampak pada kamar hunian WBP di Blok A terendam air dengan ketinggian air 5 cm. "Untuk seluruh WBP di kamar tersebut sejumlah 3 orang sudah kami evakuasi ke kamar hunian yang aman dari banjir," ungkapnya, Jumat (21/1/2022).
Adapun kamar hunian WBP di blok lainnya masih relatif aman dari banjir karena sudah dilakukan peninggian lantai. Selain itu, ruang kantor staf administrasi, dapur, poliklinik dan perpustakaan juga masih relatif aman dari banjir.
Imam menyebutkan berbagai upaya preventif dilakukan. Ia rapatkan seluruh jajaran untuk mencari titik-titik yang menjadi sumber atau sumbatan. "Nantinya kita akan tutup, dan di sebelah kiri Lapas akan kami siapkan pompa untuk mengeluarkan atau membuang air banjir," terang Imam.
Untuk menyiasati agar tidak lagi terus-terusan terendam banjir, Imam akan mengusulkan untuk meninggikan bangunan Lapas Pekalongan, ataupun membuat bangunan Lapas yang semula satu lantai dibikin dua lantai.
"Kita paham kalau Lapas Pekalongan ini terletak di daerah yang sangat rendah. Kita akan upayakan agar bisa dua lantai," paparnya.
Imam mengungkapkan, selama ini jika hujan dua hari tak berhenti ketinggian air bisa sampai 50 cm. Kondisi tersebut akan membuat seluruh blok hunian warga binaan kemasukan air. "Jika dibuat dua lantai dan hujan dua hari berturut-turut kami tak akan khawatir atau ketakutan dengan banjir," pungkas Imam.
Untuk diketahui, Lapas Klas IIA Pekalongan merupakan Lapas tua peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1913 dan saat ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Kota Pekalongan.
Lapas ini menempati areal tanah seluas 72.500 m2 dengan luas bangunan 19.202 m2. Saat ini Lapas Pekalongan mempunyai 76 kamar hunian yang terbagi dalam 9 blok dengan kapasitas 729 orang. Namun, lantaran sering terendam banjir dan rob, beberapa blok hunian para napi sudah tidak layak untuk ditempati. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau napi yang kini menghuni Lapas Pekalongan pun hanya sekitar 200 orang. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: