SHU Bertumbuh, Menkop Apresiasi Kospin Jasa
KOTA PEKALONGAN - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga, menghadiri kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-45, tahun buku 2018 d Gedung HA Djunaid, Sabtu (16/3). Selain membuka RAT, dalam kesempatan tersebut Puspayoga juga dinobatkan menjadi anggota kehormatan Kospin Jasa.
"Saya bangga menjadi anggota Kospin Jasa," ucap Menkop saat membuka sambutannya. Menkop menyatakan bahwa berbagai keberhasilan yang dicapai oleh Kospin Jasa patut diberikan apresiasi. Salah satunya yakni capaian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang justru bisa bertumbuh di tengah kondisi perekonomian di sepanjang tahun 2018 yang mengalami penurunan. Juga di tengah target-target lain yang justru tidak tercapai, SHU Kospin Jasa justru dapat melampaui target.
"Kospin Jasa merupakan koperasi besar. Tahun 2018 lalu, di tengah kondisi perekonomian yang turun dan target lain yang tidak tercapai, Kospin Jasa berhasil mencatatkan SHU yang naik dan melampaui target. Ini harus diapresiasi," katanya.
Selain itu, lanjutnya, Kospin Jasa juga menjadi salah satu dari tiga koperasi di Indonesia, dan satu-satunya di Pulau Jawa, yang diberikan kewenangan untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Karena untuk menjadi penyalur KUR ini sistemnya tidak mudah. Sistem harus dibangun seperti perbankan dan Kospin Jasa bisa melakukannya," tambahnya.
Menkop mengakui bahwa tidak bisa dipungkiri kondisi perekonomian, tidak hanya Indonesia tapi dunia, mengalami penurunan pada tahun 2018 lalu akibat dampak perang dagang AS dan China. Namun dia mengaku masih bersyukur karena perekonomian Indonesia masih bisa menduduki posisi tiga di dalam G-20. "Koperasi dan UKM memiliki peren penting dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional," tambahnya.
Dia juga berharap kedepan koperasi di Indonesia harus semakin bertumbuh. Karena di berbagai negara di dunia, koperasi dapat menduduki peringkat atas sebagai perusahaan terbaik. Terkait hal itu, dirinya meminta agar para pelaku koperasi di Indonesia bisa memberikan masukan dan pemerintah akan menjadikan masukan tersebut sebagai acuan dalam penyusunan regulasi.
"Saat ini pemerintah membuka peluang sebesar-besarnya agar koperasi bisa bertumbuh besar. Presiden juga telah memberikan peluang agar ada jalan untuk koperasi semakin berkembang. Saya yakin dengan kerjasama kita bersama kedepan ada koperasi-koperasi yang mampu bertumbuh dan berkembang besar seperti di luar negeri," kata Puspayoga.
Sementara itu, Ketua Umum Kospin Jasa, M Andy Arslan Djunaid dalam laporannya menyampaikan bahwa di tengah kondisi perekonomian yang menurun pihaknya melakukan berbagai upaya sehingga beberapa target tak tercapai yakni dari pertumbuhan aset maupun simpanan dan pinjaman. Namun dikatakan Andy, Kospin Jasa masih bisa mencatatkan kenaikan maupun capaian target pada SHU.
"Ada dua kebijakan yang diambil setelah pada semester pertama kemi melihat adanya penurunan kondisi ekonomi. Dua hal yang kami lakukan yakni efisiensi ketat, penghematan di berbagai bidang untuk operasional serta menurunkan biaya dana kita. Hasilnya SHU kita bisa mencapai target. SHU kita hitung secara prosentase. Tahun buku 2017 kami berikan sekitar 13 persen atas bunga yang dibayarkan oleh anggota, tahun ini Alhamdulillah menjadi 17,8 persen. Untuk totalnya mencapai Rp35 miliar," ungkap Andy.
Untuk kegiatan lain, Andy mengatakan bahwa sepanjang 2018 Kospin Jasa memperkuat kegiatan sosial kemasyarakatan yakni melalui penyaluran CSR untuk korban bencana.
"Kita buktikan melalui CSR dan kepedulian Kospin Jasa kepada masyarakat tidak hanya di Kota Pekalongan, bahkan di Lombok, Palu. Termasuk program yang saya inginkan ini bisa ditiru oleh perusahaan lain adalah program memperhatikan para imam masjid, muadzin yaitu mengikutsertakan mereka dalam asuransi karena selama ini para imam masjid mushola, muadzin dan marbot relatif tidak ada yang memperhatikan," tuturnya.
Untuk tahun 2019, Andy menyatakan optimismenya bahwa Kospin Jasa makin bertumbuh dan dapat mencapai target yang sudah ditetapkan. Bahkan, Kospin sengaja telah mengundang dua pakar yakni Afiliani dan Burhanudin Muhtadi, untuk menyampaikan analisa dan prediksi perekonomian di tahun 2019 sebagai acuan pengambilan kebijakan.
"Tahun 2018 beberapa belum mencapai target namun di tahun 2019 kami optimis bisa lebih baik dan dengan dukungan serta doa seluruh para anggota apa yang ditargetkan bisa tercapai. Kami menargetkan Kita menargetkan aset kita bisa tumbuh sekitar 12 persen atau aset kumulatif Kospin Jasa tumbuh menjadi Rp 9,3 triliun," katanya.
Mengenai KUR, tahun ini Kospin Jasa siap melakukan penyaluran secara maksimal yakni senilai Rp50 miliar untuk satu tahun. Sedangkan tahun lalu, dikatakan Andy masih ada perpindahan sistem dari yang sebelumnya ditangani BI berpindah ke OJK. Sehingga efektif hanya ada waktu 2,5 bulan bagi Kospin Jasa untuk menyalurkan KUR. Dampaknya, program tersebut tidak maksimal. "Kalau tahun ini kami tentu saja lebih siap karena waktunya panjang," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: