Alhamdulillah, Puluhan Wirausahawan Terima Bantuan Modal

Alhamdulillah, Puluhan Wirausahawan Terima Bantuan Modal

TERIMA KREDIT - Salah satu wirausahawan saat menerima kredit wirausahawan baru yang secara simbolis diberikan oleh Bupati Wihaji.

BATANG - Pemkab Batang bekerja sama dengan tiga perbankan melaunching program kredit wirausahawan baru di Aula Kantor Bupati Batang, Rabu (11/12). Program itu diinisiasi bersama antara OJK dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk mewujudkan program Seribu Wirausahawan Baru.

Giat tersebut juga menggadeng empat OPD pengampu wirausaha, yakni Disperindagkop Batang, Dislutkanak, Dispaperta, dan Disnakertrans. "Kami minta OJK mendorong bank-bank memberikan kredit untuk UMKM kita, memberikan mereka modal berbunga rendah. Kami pun sudah hadirkan wirausahawan yang serius mengikuti program ini. Artinya mereka benar punya usaha dan nantinya modal ini digunakan untuk mengembangkan usaha mereka," jelas Bupati Batang, Wihaji.

Sedikitnya ada 86 wirausahawan yang mendapatkan pinjaman modal dengan nilai plafon yang beragam. PT BPR Bapera memberikan plafon sebesar Rp 1 juta tanpa jaminan dengan bunga 10 persen. Sementara
PD BPR BKK memberikan pinjaman kurang dari Rp 5 juta tanpa agunan, dan pinjaman Rp 5-25 juta menggunakan agunan dengan bunga 7 persen. Terakhir, Bank Jateng memberikan plafon pinjaman Rp 25-100 juta dengan agunan dan bunga 7 persen.

Wihaji pun yakin, UMKM di Batang punya potensi besar, asalkan bisa dikelola dengan komunitas dan tidak bersaing sendiri-sendiri. Pemkab juga akan memberikan wadah berupa bazar UMKM untuk ruang promosi produk UMKM lokal.

"Ternyata, tadi banyak usaha yang unik dan potensial di Batang. Kita siapkan Bazar UMKM di KHR, kita tata sedemikian rupa, nantinya yang masuk ke sana juga bukan sembarang produk, harus diuji kualitasnya dulu dan yang penting produk asli dan dikelola oleh orang Batang," tegas Wihaji.

Ketua OJK Tegal, Ludy Arlianto menjelaskan, program ini menjadi langkah OJK dan Pemkab Batang untuk menciptakan lapangan kerja di masyarakat, khususnya dalam pengembangan usaha melalui modal dari perbankan. Langkah itu juga menurutnya menjadi sarana memutus mata rantai rentenir.

"Program ini jadi bukti keseriusan pemkab Batang yang ingin menjadi wirausahawan baru. Kami juga sudah desain agar masyarakat mendapatkan program dengan rate yang murah, dan juga kami dan dinas sediakan konsultasi dan monitor untuk pengembangan UMKM," jelasnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: