Alumni STMIK Widya Pratama Diajak Berwirausaha

Alumni STMIK Widya Pratama Diajak Berwirausaha

KOTA - Banyak keuntungan berwirausaha, bila dibandingkan menjadi pekerja kantoran ataupun aparat sipil negara (ASN). Karena dalam hadist disebutkan, bila 10 sumber rezeki, 9 dari berdagang, dengan berwirausaha selalu belajar dan berkembang, waktunya fleksibel, dan membuka lapangan pekerjaan kepada orang lain.

CERMATI - Tampak para alumni STMIK Widya Pratama sangat serius mendengarkan materi 'kiat sukses dalam dunia kerja' yang disampaikan narasumber di gedung pertemuan kampus setempat, kemarin. ABDURROHMAN

Demikian disampaikan Aqil Hidayat SKom, alumni STMIK Widya Pratama ketika menjadi narasumber dalam acara 'kiat sukses dalam dunia kerja' di gedung pertemuan kampus setempat, kemarin.

"Dengan berwirausaha, kita sendiri yang menentukan masa depan. Sekecil apapun usaha kita, kita adalah bosnya," tambahnya.

Aqil mengaku menyimpang dari studinya di STMIK Widya Pratama. Karena idealnya, dia bekerja di bidang Informasi Teknologi, yang berususan dengan komputer bukan kuliner. "Namun saya memilih berwirausaha, sebab keren. Saya juga gak neko-neko, yang penting cukup. Cukup uang untuk membeli mobil maupun umroh."

Aqil memulai usaha awal 2017. Tahap demi setahap terus berkembang, hingga mempunyai 60 agen. "Pola pemasarannya, saya manfaatkan manfaatkan media IG,FB, telegram,
" tuturnya.

Narasumber lain, Heryu Purwanto SPsi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyampaikan materi tehnik melamar pekerjaan. "Ketika melamar pekerjaan, kita harus mengetahui karakter kita, apakah introvet (tertutup/pemalu), ataukah ekstravet (terbuka)."

Ketika melamar pekerjaan, Heryu Purwanto menyarankan untuk melampirkan pengalaman kerja, dan daftar riwayat hidup. "Nanti ketika melamar pekerjaan, juga ada psikotes atau mengukur potensi. Misalnya disuruh gambar pohon atau orang. Namun bila disuruh hitung-hitungan, maka itu menunjukan tes ketahanan."

Biasanya dalam tes pekerjaan, tambah Heryu Purwanto, ada tes wawancara. Fungsinya untuk mengecek keseriusan bekerja
. "Makanya jangan menunjukan sikap acuh, namun harus serius," tegasnya.

Heryu Purwanto menambahkan, bila ingin sukses tes CPNS, maka cari soal 5 tahun kebelakang. "Mengikuti tes CPNS itu paling enak. Karena IPK tidak dinilai, pakaianpun bisa bebas," tukasnya.

Sementara itu, Ketua Student Career Center STMIK Widya Pratama, Muhammad Reza Maulana menegaskan, bila kegiatan tersebut bertujuan untuk membekali alumni STMIK setelah lulus kuliah. "Kami harapkan para alumni bisa tahu tehnik melamar kerja yang benar dan tepat. Serta mengetahui cara berwirausaha," pungkasnya. (dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: