Mulai Terbiasa Terapkan Kebiasaan Baru

Mulai Terbiasa Terapkan Kebiasaan Baru

KOTA - SMAN 1 Pekalongan menjadi salah satu sekolah yang ditunjuk dalam pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada awal bulan April lalu. Setelah berlangsug hampir dua bulan pemberlakuan kebiasaan baru sesuai Protokol Kesehatan (Prokes) mulai terbiasa dijalankan. Sehingga memudahkan para siswa dan guru dalam melakukan aktivitasnya di sekolah. Demikian disampaikan Kepala SMAN 1 Pekalongan Budi Hartati MPd kepada Radar Pekalongan, Senin (24/5/2021).

Ditambahkan, siswa-siswi SMAN 1 Pekalongan saat ini sudah mulai dengan kebiasaan baru, seperti ketika datang langsung mencuci tangan, menggunakan masker, sehat badan, tidak berkerumum, pulang juga mencuci tangan serta mereka tertib dan teratur.

"Kami memang menerapkan Prokes dengan ketat, sebisa mungkin kami pantau anak-anak untuk terus mematuhi hal tersebut. Baik ketika mereka sampai di sekolah, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) serta sampai rumah kita pantau," ungkap Budi.

Untuk skenario pembelajaran, ia menjelaskan tentang 3 kelas yang diuji cobakan (dua kelas Mipa) dan satu kelas Ips.

Masing-masing kelas dibagi duajarak tempat duduk anak rata-rata 1 meter lebih. Lalu di masing-masing ruang kelas disediakan LCD yang sudah dipararel dibantu kamera Avernedia dan sound sistem untuk penyambung suara guru saat mengajar.

Guru mengajar di ruang yang satu, namun dengan bantuan LCD dan kamera pembantu, sehingga guru bisa terlihat dan terdengar langsung di kelas yang lainnya, pembelajaran hanya berlaku 30 menit untuk satu mata pelajaran tanpa istirahat, dimulai jam 07.30 sd 09.30.

"Setelah selesai, sekitar jam 11 walikelas masuk kelas masing-masing melaui google meet untuk memastikan kondisi anak-anak sudah sampai rumah dengan baik, lalu dilanjutkan KBM Pembelajaraan Jarak Jauh (PJJ) guru pengajar jam berikutnya," imbuhnya.

Terkait evaluasi, hingga saat ini hal yang paling ditekankan adalah penerapan Prokes dan sejauh ini SMAN 1 Pekalongan sudah berjalan dengan baik, kepatuhan anak-anak terpantau baik, yang sakit flu, batuk dan lainnya tidak hadir. Terlihat dari surat izin orang tua, hal tersebut menggambarkan tingkat kepatuhan orang tua dan anak mematuhi aturan yang diberlakukan. Karena tentunya tujuan uji coba ini adalah untuk mengetahui perubahan perilaku anak-anak dengan kehidupan baru.

"Kami berharap PTM ini bisa diperluas lagi, imunisasi dipercepat untuk anak, dengan catatan semua yang terkait patuh dan taat dengan aturan. Saling menjaga kondisi masing-masing, karena virus ini tdk terlihat," terang Budi. (mal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: