Awas Bencana Awal Tahun, Januari- Februari Intensitas Hujan Tinggi

Awas Bencana Awal Tahun, Januari- Februari Intensitas Hujan Tinggi

BUKAN SUNGAI - Genangan air ini bukan penampakan aliran sungai, namun kondisi jalan di Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto. Diduga akibat drainase buruk, sejumlah titik tergenang air akibat intensitas hujan yang tinggi selama dua hari ini.

KAJEN - Menjelang dan memasuki Tahun Baru 2020, hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Pekalongan. Hujan terjadi sepanjang hari sejak Selasa (31/12) siang hingga Rabu (1/1) sore kemarin.

Hingga kemarin sore, belum ada laporan bencana alam akibat intensitas hujan selama dua hari tersebut. Namun, sejumlah genangan terjadi di sejumlah titik yang diduga akibat buruknya sistem drainase.

Tokoh masyarakat Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, Nurkholis, Minggu (1/1), menyatakan, akibat guyuran hujan selama dua hari tersebut, genangan banjir melanda desanya, terutama di jalan utama di desanya itu. Menurutnya, banjir itu bukan diakibatkan oleh rob, namun akibat kiriman air hujan. "Banyak drainase pada mampet sehingga air ndak lancar," kata dia.

Seperti diketahui, intensitas curah hujan di Kabupaten Pekalongan mulai tinggi. BMKG memprediksi puncak musim hujan di Pantura terjadi pada bulan Januari-Februari 2020. Bencana alam, baik itu banjir, longsor, maupun angin kencang, mengancam 19 kecamatan atau seluruh wilayah di Kota Santri.

Sebanyak tujuh kecamatan di daerah selatan atau pegunungan Kabupaten Pekalongan dinilai rawan longsor, masing-masing di Kecamatan Kesesi (2 desa), Kajen (3 desa), Lebakbarang (11 desa), Paninggaran (6 desa), Kandangserang (7 desa), Petungkriyono (4 desa), dan Doro (2 desa).

Sementara, potensi ancaman serangan angin kencang merata di 19 kecamatan di Kabupaten Pekalongan. Potensi bencana banjir pun mengancam wilayah bawah dan pesisir Kota Santri.

Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan sudah memetakan daerah yang rawan bencana di Kota Santri. Daerah atas atau pegunungan dipetakan rawan longsor, dan daerah bawah sebagian dinilai rawan banjir. Sedangkan potensi angin kencang merata di 19 kecamatan di Kabupaten Pekalongan. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: