Azmi: Pokir DPRD Harus Sinkron dengan Rencana Pembangunan

Azmi: Pokir DPRD Harus Sinkron dengan Rencana Pembangunan

KOTA - Beberapa sektor akan menjadi fokus pembangunan yang dianggarkan melalui pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Kota Pekalongan tahun 2024.

 

Ketua DPRD, M Azmi Basyir mengatakan, beberapa sektor pembangunan seperti penanganan rob, peningkatan kapasitas jalan, saluran dan jalan lingkungan, rehab RTLH, hibah untuk TPQ, masjid dan musala serta penanganan sampah menjadi fokus pokir DPRD yang masuk dalam Rancangan Awal Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD).

 

"Kami berharap, selain menerima usulan dari masyarakat, pokir DPRD ini bisa sinergi dengan perencanaan Kota Pekalongan ke depan," ucap Azmi, usai menghadiri Kegiatan Konsultasi Publik dalam rangka Penyusunan Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2024, Kamis (12/1/2023).

 

Menurutnya, jangan sampai pokir DPRD hanya menyelesaikan masalah secara parsial. Pokir harus disinergikan agar bisa menangani permasalahan secara keseluruhan. Terutama masalah rob yang masih terjadi di sejumlah wilayah di Kota Pekalongan.

 

"Yang kedua, kami juga memfokuskan pada bantuan pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk sejumlah rumah warga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kurang mampu di Kota Pekalongan. Dimana, untuk total besaran program RTLH ini tiap KPM mendapat bantuan sebesar Rp10 juta, terdiri dari Rp8,5 juta untuk bantuan pembelian material dan Rp1,5 juta untuk upah tukang yang diserahkan ke masing-masing KPM," terangnya.

 

Bantuan ini, kata Azmi, menjadi fokus DPRD dalam rangka meningkatkan jumlah Rumah Layak Huni di Kota Pekalongan. Selain itu, pokir DPRD juga dipriotaskan dalam memberikan manfaat berupa bantuan hibah kepada sejumlah masjid, TPQ, dan mushola agar manfaat anggaran ini juga dirasakan oleh para pengurus masjid, mushola, TPQ khususnya di wilayah yang sering terdampak banjir dan rob. Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa beribadah dengan nyaman dan aman. Terkait pengelolaan sampah juga menjadi fokus DPRD Kota Pekalongan agar sampah tidak terus menerus dibuang ke TPA Kota Pekalongan yang sudah overload.

 

"Dengan program-program penanganan sampah yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan baik melalui Omah Pilah Sampah Mandiri dan Berekonomi (OOPS MAMI), maggot, Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R), dan penanganan sampah lainnya yang tentu juga sangat berdampak positif pada segi lingkungan dan ekonomi, bahkan bisa menarik para investor untuk mengolah sampah di Kota Pekalongan," paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: