Musim Hujan, Perhatikan Campuran Air Wiper dan Perawatan Lampu Utama

Musim Hujan, Perhatikan Campuran Air Wiper dan Perawatan Lampu Utama

Ilustrasi: Air Wiper untuk membersihkan kaca. (Suzuki)

Di beberapa wilayah Indonesia sudah mulai diguyur hujan dengan curah tinggi dengan intensitas yang terbilang rutin. Anda yang tetap memiliki mobilitas tinggi dengan kendaraan mobil pasti akan lebih sering menggunakan wiper.

Nah, untuk wiper selain memastikan karetnya dalam kondisi baik, yakni lentur dan tidak getas agar tidak menyebabkan goresan pada kaca, air wiper juga perlu diperhatikan. Air wiper dengan tangki cadangan di area ruang mesin memang tergolong minim perawatan. Namun memastikan agar air tetap bersih dan laik digunakan untuk membersihkan kaca juga perlu dilakukan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menyingkirkan debu atau kotoran yang menempel di kaca depan mobil adalah menyemprotnya dengan air wiper. Untuk airnya tidak jarang pemilik mobil menggunakan campuran sabun cuci piring yang dijadikan campuran saat mengisi ulang tabung air wiper.

Bolehkah sabun cuci piring digunakan sebagai campuran untuk air wiper? Sebagaimana dilansir JawaPos.com dari laman resmi Suzuki, Minggu (22/12), sabun cuci piring bisa digunakan sebagai campuran air wiper. Bahkan banyak yang menilai sabun yang sejatinya memang hanya untuk mencuci piring tersebut lebih bagus untuk campuran air wiper ketimbang sampo.

Kenapa? Karena saat ini sampo sudah mengandung terlalu banyak campuran zatnya yang mungkin saja berisiko merusak permukaan kaca mobil. Jadi tidak heran jika banyak yang berpendapat lebih baik pakai sabun cuci piring saja.

Sampo atau sabun cuci piring memang bisa digunakan sebagai campuran air wiper karena memiliki efek degreasing yang mampu menyapu minyak. Hal tersebut dinilai baik untuk kaca depan mobil yang sehari-harinya mungkin terpapar zat berminyak yang ditemukan saat berkendara.

Cukup beberapa tetes saja. Walau aman dan bisa membantu membersihkan kaca mobil, sebaiknya kamu tidak memasukkan terlalu banyak sabun cuci piring ke dalam campuran air wiper. Cukup beberapa tetes saja, dan jangan sampai reservoir berbusa yang justru bisa menghambat saluran washer.

Tidak hanya sabun cuci piring, cairan pembersih kaca yang biasa digunakan untuk rumah juga bisa digunakan sebagai campuran air wiper.

Ilustrasi: Lampu utama mobil. (Suzuki).

Selanjutnya, yang tak kalah penting untuk diperhatikan saat musim hujan adalah sektor penerangan dalam hal ini lampu utama kendaraan. Saat musim hujan, lampu utama bisa lebih sering terguyur air dan berpotensi menimbulkan jamur jika tak segera dibersihkan.

Belum lagi, cuaca yang dapat tiba-tiba berubah panas terik seketika setelah hujan. Hal tersebut dapat membuat mika atau cover lampu mobil menjadi lebih cepat kusam.

Apa penyebabnya? Penyebab mika lampu menjadi kusam atau menguning itu pada umumnya disebabkan oleh air yang dibiarkan menempel dan akhirnya berubah menjadi bercak jamur. Bercak jamur yang menjadi penyebab awal mika lampu jadi kusam ini asalnya dari campuran air hujan yang sudah mengering karena adanya proses penguapan.

Ingat, mika lampu adalah salah satu bagian yang cukup panas saat mobil dipakai dan kondisi lampu menyala sehingga air hujan akan menjadi lebih cepat mengering karena proses penguapan. Sebenarnya pada mika lampu mobil biasanya sudah ada lapisan coating khusus untuk proteksi dari panas dan cuaca. Tapi, bercak yang muncul di permukaan mika lampu jika dibiarkan bisa menyerap ke dalam lapisan coating tersebut.

Dalam jumlah banyak, bercak inilah yang kemudian menyebabkan mika lampu jadi kusam dan menguning karena terpanggang oleh panas lampu atau cuaca (sinar matahari).

Bagaimana solusinya? Saat ini sudah cukup banyak jasa pembersihan mika lampu yang membuka jasanya di pusat-pusat onderdil kendaraan bermotor. Nah, kamu bisa menggunakan jasa ini untuk membuat mika lampu cerah kembali. Membersihkan mika lampu tentu akan jauh lebih murah ketimbang harus membeli yang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: