Banjir Belum Surut, Status Tanggap Darurat Bencana Diperpanjang
*Hingga 14 Hari ke Depan
KOTA - Pemerintah Kota Pekalongan memutuskan untuk memperpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir yang semula berakhir pada 20 Februari, diperpanjang hingga 14 hari ke depan.
Wali Kota Pekalongan terpilih, HA Afzan Arslan Djunaid, menuturkan menuturkan keputusan perpanjangan status tanggap darurat banjir itu berdasarkan hasil evaluasi dan melihat situasi kondisi banjir yang melanda Kota Pekalongan yang belum juga surut.
Menurut Afzan, sebenarnya dalam perpanjangan status tanggap darurat bencana ini menghadapi kendala karena jabatan wali kota dan wali kota sudah berakhir pada 17 Februari kemarin. Sedangkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan yang baru, baru akan dilantik pada 26 Februari mendatang.
Sementara, Plh (Pelaksana Harian) Wali Kota Pekalongan secara aturan birokrasi tidak bisa menerbitkan surat untuk perpanjangan status tanggap darurat. Namun, berdasar arahan dari Gubernur Jateng, karena dalam situasi darurat, maka Plh Wali Kota bisa menerbitkan perpanjangan status tanggap darurat.
"Kemarin kita sudah komunikasi dengan Pak Gubernur bahwa situasi tanggap darurat harus diperpanjang karena situasi masih banjir seperti ini. Karena situasi darurat, dan warga masih membutuhkan, arahan Pak Gubernur status tanggap darurat harus diperpanjang. Otomatis diperpanjang sampai 14 hari ke depan," kata Aaf, sapaan akrab Afzan, Minggu (21/2/2021) siang.
Dia menambahkan, status tanggap darurat tersebut dan berbagai penanganan bencana banjir ini akan terus dievaluasi, disesuaikan dengan perkembangab situasi dan kondisi.
"Mudah-mudahan banjir segera surut. Kalau melihat cuaca hari ini kita cukup senang karena cuaca cukup cerah. Dengan begini harapannya pompa bisa bekerja maksimal. Kemarin-kemarin belum bisa maksimal karena curah hujan masih sangat tinggi, dari malam sampai pagi terjadi hujan terus," imbuh Aaf.
Kasi Kesiapsiagaan pada BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, menjelaskan bahwa banjir yang melanda Kota Pekalongan selama dua pekan lebih ini telah merendam 17 kelurahan di tiga kecamatan.
Sampai dengan Minggu (21/2/2021) pagi, banjir masih menggenangi 17 kelurahan di tiga kecamatan (Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, dan Pekalongan Timur) dengan ketinggian air antara 20 sampai 90 cm. Lokasi terparah antara lain untuk Kecamatan Pekalongan Barat di Kelurahan Pasirkratonkramat (ketinggian air mencapai 30- 90 cm), dan Kelurahan Tirto (60-80 cm).
Kecamatan Pekalongan Utara, lokasi terparah antara lain Kelurahan Panjang Wetan (30-40 cm), Panjang Baru (20-30 cm), Kandang Panjang (25-40 cm), Padukuhan Kraton (20-40 cm), Krapyak (30-40 cm), Degayu (30-50 cm), dan Bandengan (30-50 cm).
Ribuan Orang Masih Mengungsi
Dimas menambahkan, sampai kemarin dua ribu lebih warga terdampak banjir masih mengungsi. Total jumlah pengungsi mencapai 2.801 jiwa. Mereka tersebar di 22 lokasi pengungsian di Kecamatan Pekalongan Barat sebanyakn1.985 jiwa, dan di 18 lokasi pengungsian di Kecamatan Pekalongan Utara sebanyak 816 jiwa.
"BPBD bersama TNI, Polri, PMI, dan para relawan terus menyisir lokasi-lokasi terdampak untuk mengevakuasi warga yang membutuhkan bantuan evakuasi serta mendistribusikan bantuan logistik dan makanan bagi warga terdampak," imbuhnya. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: