Banjir Kian Meluas, Pengungsi Bertambah

Banjir Kian Meluas, Pengungsi Bertambah

EVAKUASI KORBAN BANJIR: Relawan PMI mengevakuasi korban banjir di Desa Karangjompo, Kecamatan Tirto, kemarin. Hadi Waluyo.

WONOKERTO - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pekalongan kian meluas. Jumlah pengungsi pun terus bertambah, namun mereka menyebar secara sporadis di berapa titik pengungsian di desanya masing-masing.

Petugas BPBD dan PMI Kabupaten Pekalongan pun kewalahan mengevakuasi korban banjir. Pasalnya, di beberapa desa genangan air cukup tinggi dan hujan masih terus mengguyur wilayah Kota Santri.

Camat Wonokerto Ali Akbar, Senin (24/2/2020), mengatakan, banjir di Kecamatan Wonokerto hampir merata melanda semua desa di wilayah pesisir tersebut. "Banjir hampir merata di semua desa, hanya jumlah rumahnya yang terendam bervariasi. Kantor kecamatan juga tergenang air hingga 10 cm hingga 20 cm," kata dia.

Disebutkan, hingga kemarin siang data banjir di dua desa belum masuk, yakni Desa Pecakaran dan Werdi. Data untuk sembilan desa lainnya, yakni di Desa Wonokerto Wetan jumlah rumah yang tergenang banjir ada 627 rumah, berdampak pada 928 kepala keluarga (KK), atau 3.150 jiwa, di Desa Bebel (423 rumah, 872 KK, 1.647 jiwa), Desa Rowoyoso (488 rumah, 609 KK, 2.282 jiwa), Desa Pesanggrahan (711 rumah, 829 KK, 2.940 jiwa), Desa Wonokerto Kulon (1.425 rumah, 1.868 KK, 4.858 jiwa), Desa Api api (950 rumah, 1.401 KK, 4.551 jiwa), Desa Tratebang (470 rumah, 765 KK, 2.931 jiwa), Desa Semut (311 rumah, 550 KK, 2.650 jiwa), dan Desa Sijambe (679 rumah, 1.374 KK, 4.458 jiwa).

"Paska rob teratasi, baru saat ini wilayah Kecamatan Wonokerto kena banjir akibat intensitas hujan yang tinggi. Bahkan ketinggian banjir ada yang sampai 1 meter," terang dia.

Dikatakan, jika sistem drainase sudah baik, air hujan akan mengalir ke long storage. "Saat ini air belum mengalir ke long storage semua. Jika drainase sudah tertata semua, air masuk ke long storage semua, pompa yang ada akan berfungsi dengan baik. Saat ini kondisi air lari ke mana-mana, sehingga daya tampungnya ndak muat," terang dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo, mengatakan, data sementara banjir di Kabupaten Pekalongan akibat curah hujan yang tinggi sejak Minggu (23/2/2020) hingga kemarin pagi meliputi Desa Depok, Kecamatan Siwalan (600 rumah, 650 KK, 1.800 jiwa), Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto (674 rumah, 760 KK, 2.232 jiwa).

Desa Pacar, Kecamatan Tirto (632 rumah, 990 KK, 2.970 jiwa), Desa Karangjompo, Kecamatan Tirto (592 rumah, 889 KK, 3.600 jiwa), dan Desa Tegaldowo, Kecamatan Tirto (656 rumah, 965 KK, 3.327 jiwa). Menurutnya, hingga kemarin pagi data sementara jumlah total terdampak banjir sebanyak 3.154 rumah, 4.254 KK, dan 13.929 jiwa.

Diterangkan, jumlah pengungsi sementara ada 367 jiwa. Mereka tersebar di Masjid Mulyorejo sebanyak 49 jiwa, Musala Al Amin Karangjompo ada 39 jiwa, TPQ Nurul Hidayah Karangjompo ada 40 jiwa, dan Musala Nursaid Karangjompo ada 22 orang. Selanjutnya di Masjid An Nur Karangjompo ada 30 orang, Musala Nurul Islam Karangjompo sebanyak 40 jiwa, tenda Karangjompo 30 orang, dan di Masjid Dupantek ada 114 orang.

"Rencana dapur umum kita siapkan lagi untuk bantu para pengungsi," kata dia. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: