Banjir Kota Pekalongan, 2.351 Warga Masih Mengungsi
*Wilayah Terdampak Berkurang jadi 9 Kelurahan
KOTA - Meski banjir di beberapa wilayah Kota Pekalongan sudah mulai surut, dua ribu lebih warga masih bertahan di sejumlah lokasi pengungsian. Mereka masih memilih mengungsi karena genangan banjir belum sepenuhnya kering. Selain itu rumah mereka belum dibersihkan dari sisa-sisa banjir yang sudah sekitar tiga pekan ini melanda.
Salah satunya diungkapkan Umilatun (50), warga RT 04 RW 02 Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat. Dia bersama keluarganya sudah 18 hari mengungsi di aula Kecamatan Pekalongan Barat.
"Tadinya banjir di dalam rumah sampai sak amben (tempat tidur, sekitar 40 cm, red). Hari ini sudah surut, sampai mata kaki. Tapi (sisa banjir) belum dibersihkan," katanya, Selasa (23/2/2021).
Umilatun mengaku sudah ingin pulang ke rumah. "Rencana kalau tidak besok atau Kamis pulang kalau tidak ada tambahan air dari atas. Meski di sini (pengungsian) makanan ada, semua fasilitas ada, tapi ya tetap masih nyaman di rumah sendiri," imbuhnya.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha menuturkan, sampai dengan Selasa (23/2/2021) pukul 18.00 WIB, total jumlah pengungsi banjir di Kota Pekalongan masih mencapai 2.351 jiwa.
"Untuk wilayah terdampak sudah berkurang, kini jadi sembilan kelurahan di dua kecamatan, Kecamatan Pekalongan Barat dan Pekalongan Utara," ungkap Dimas.
Di Kecamatan Pekalongan Barat, masih ada dua kelurahan yang terdampak banjir yakni Kelurahan Pasirkratonkramat dan Tirto dengan ketinggian air antara 40-60 cm.
Sementara di Kecamatan Pekalongan Utara masih ada tujuh kelurahan terdampak, meliputi Kelurahan Panjang Wetan, Panjang Baru, Kandang Panjang, Padukuhan Kraton, Krapyak, dan Degayu. Banjir masih menggenangi wilayah-wilayah tersebut setinggi 20-40 cm.
Dia merinci, sebanyak 2.351 pengungsi itu tersebar di 21 lokasi pengungsian di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat dan 18 lokasi pengungsian di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara.
Untuk wilayah Pekalongan Barat, pengungsi yang masih cukup banyak antara lain berada di aula Kecamatan Pekalongan Barat. Jumlahnya masih 260 jiwa. Begitu pula di Masjid Al Karomah (200 jiwa), aula SMK 2 (264 jiwa), dan aula SMK 3 (220 jiwa).
Sedangkan di Kecamatan Pekalongan Utara, lokasi pengungsian yang masih banyak ditempati warga antara lain di GOR Jetayu (166 jiwa), aula Melati Kelurahan Kandang Panjang (116 jiwa) dan Mushola Al Karim Bandengan (137 jiwa).
Pemerintah Kota Pekalongan telah memutuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat banjir, dari yang semula berakhir pada 20 Februari 2021, diperpanjang 14 hari sampai 6 Maret 2021. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: