Bawaslu Pastikan Indikasi Kecurangan Minim
Didominasi Kesalahan Teknis
Selama proses pemungutan surat Pemilu 2019, Rabu (17/4) kemarin, Bawaslu Batang memastikan belum adanya indikasi kecurangan. Dalam pantauan yang dilakukan di beberapa TPS di 15 kecamatan, rata-rata hanya didominasi oleh kesalahan teknis.
Beberapa masalah teknis itu, antara lain salah memasukkan surat suara ke kotak suara, adanya surat suara yang tidak sengaja tersobek KPPS, dan kesalahn teknis lainnya.
"Secara keseluruhan, kami belum menemukan adanya indikasi kecurangan. Yang kami temukan hanya sebatas kesalaham teknis. Namun hal tersebut bisa segera langsung ditangani. Selain itu dari data TPS rawan yang kami punyai, hari ini belum ada laporan terkait pelanggaran di TPS tersebut," terang Kepala Bawaslu Batang, Achmad Soeharto, usai pantauan pelaksanaan Pemilu, Rabu (17/4).
Sebelumnya, Bawaslu Batang merilis beberapa TPS yang masuk kategori rawan. Total ada 80 TPS yang masuk kategori rawan, dan 37 TPS masuk kategori rawan politik uang. Namun hingga kini belum ada indikasi pelanggaran yang dilaporkan dari TPS tersebut maupun TPS lainnya.
Menurut Harto, meski sempat diprediksi bakal memanas, nyatanya di lapangan pemilu di Batang berjalan kondusif. Bawaslu melihat minat dan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2019 kali ini sangat tinggi dibanding dengan pemilu sebelumnya.
Namun pihaknya sendiri tidak menampik, terkait adanya pelanggaran politik uang. Hanya saja indikasi kecurangan politik uang tersebut kebanyakan belum bisa dibuktikan kebenarannya. Karena minimnya saksi dan masyarakat yang mau terang-terangan melapor.
"Kami yakin dan bahkan tidak hanya di Batang saja, tapi mungkin satu Indonesia bahwa politik uang itu ada. Namun kebanyakan masyarakat masih diam-diam dan belum berani melapor. Sehingga masih perlu dilakukan investigasi mendalam untuk membuktikan kebenaran pelanggaran tersebut," pungkas Soeharto. (nov)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: