BBI Karanganyar Kekurangan Tenaga Teknis Untuk Pengembangan Benih Ikan Tawar

BBI Karanganyar Kekurangan Tenaga Teknis Untuk Pengembangan Benih Ikan Tawar

KAJEN - Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBIAT) yang terletak di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan atau yang biasa disebut BBI Karanganyar merupakan tempat untuk budidaya benih ikan seperti nila, karper, lele dan tawes dibawah naungan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan. Dengan luas sekitar 1,25 hektar dan mempunyai 15 kolam dimana tiap kolam dibagi untuk kolam benih, kolam induk, kolam pemijahan atau sortiran dan pendederan atau pembesaran.

Kepalda Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan, Sirhan mejelaskan bahwa BBI Karanganyar sendiri tiap tahunnya bisa memproduksi benih jutaan ekor. Tahun 2018 bisa memproduksi 1.140.900 ekor, tahun 2019 bisa memproduksi 1.230.460 ekor dan target tahun 2020 supaya bisa memproduksi 1.1248.203 ekor.

Untuk target retribusi sendiri pada tahun 2018 sebesar Rp 31.346.500 dan pada tahun 2019 sebesar Rp 38.537.500 dan semuanya tercapai atau melebihi target. Untk target tahun 2020 sebesar Rp 60.500.000 dengan kenaikan kurang lebih 40 persen.

"Sebenarnya BBI Karanganyar ini produksinya tidak hanya yang berkaitan dengan benih saja tetapi juga dengan ikan siap konsumsi. Tetapi saat ini kami belum bisa melaksanakan dikarenan payung hukumnya belum selesai. Juga perda belum bisa direvisi pada tahun 2019 dan saya berharap agar tahun 2020 sudah ada revisi sehingga bisa memproduksi ikan siap konsumsi," harapnya.

Faktor dibuatnya BBI Karanganyar sendiri dengan maksud untuk menyediakan benih ikan air tawar di Kabupaten Pekalongan juga untuk menambah income daerah melalui penjualan benih ikan. Serta memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan tetapi tidak bisa diberikan semuanya karena keterbatasan.

Dengan harga yang bervariasi tiap ekornya, BBI Karanganyar sendiri setiap hari kerja selalu ada pembeli baik itu pribadi ataupun dari pembudidaya ikan di Kabupaten Pekalongan. Banyak yang melakukan hal semacam ini antara lain daerah Kajen, Kedungwuni, Kesesi, Paninggaran, Lebakbarang dan daerah yang banyak air tawarnya.

Kami ingin sekali mengembangkan benih ikan sebanyak mungkin tetapi karena terbatasnya SDM, kami melakukan pemijahan dan pembenihan is secara tradisional dan belum ada tenaga teknisnya. Kebutuhan untuk pembenihan itu minimal 5 orang tenaga teknis baru bisa mengembangkan.

"Sedangkan kami hanya mempunyai 1 tenaga outsourcing yang kami tugaskan disini untuk pembenihan. Itupun tenaganya dari masyarakat yang biasanya melakukan pemijahan dan pembenihan sendiri di rumah," terangnya.

Harapannya kedepan agar BBI Karanganyar ini tenaga teknisnya bisa terpenuhi agar mengembangkan pembenihan serta masyarakat bisa membeli ditempat ini untuk kemajuan perikanan di Kabupaten Pekalongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: