Begini Cara Ganjar Serap Aspirasi Warga dalam Musrenbang Pada Masa Pandemi

Begini Cara Ganjar Serap Aspirasi Warga dalam Musrenbang Pada Masa Pandemi

SEMARANG - Pelaksanaan Masa Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan konsultasi publik penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jateng tahun 2022 resmi dimulai. Jika biasanya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkeliling ke sejumlah daerah untuk menyerap aspirasi dari masyarakat secara langsung, kini pelaksanaan Musrenbang dilakukan dengan cara pandemi.

Hal itu disampaikan Ganjar saat membuka masa Musrenbang Jateng tahun 2022 di kantornya, Rabu (10/2). Meski masyarakat tidak dapat menyampaikan masukan secara lansung, namun Ganjar meminta masyarakat tidak berkecil hati karena masukan dan saran tetap bisa disampaikan lewat daring.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, silahkan aktif memberikan masukan dan usulan kepada kami secara daring melalui kanal yang sudah kami siapkan," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, ada dua kanal yang sudah disiapkan bagi masyarakat ikut berpartisipasi dalam Musrenbang 2022. Diantaranya di kanal jatengprov.go.id/masukanrkpd2022 atau di kanal rembugan.jatengprov.go.id.

"Silahkan manfaatkan dua kanal itu untuk memberikan masukan dan saran kepada kami. Setiap usulan dan masukan pasti akan ditampung dan dijadikan pertimbangan dalam penyusunan program kerja," jelasnya.

Dalam pembukaan Musrenbang 2022 itu, Ganjar juga langsung mencontohkan bagaimana pihaknya tetap menerima masukan masyarakat meskipun lewat daring. Contohnya, ada forum anak dan penyandang disabilitas yang tetap bisa menyampaikan masukan meskipun melalui zoom meeting.

Rizky dan Vera misalnya, keduanya mengusulkan agar pemerintah memperhatikan tentang stunting. Sebab menurut data yang ada, masih ada 156.549 balita di Jateng yang mengalami stunting.

"Kami meminta pemerintah melakukan perbaikan data dalam sasaran pemberian gizi pada balita dan ibu hamil. Selain itu, kami juga mengusulkan agar pemerintah melindungi anak-anak dari bullying yang marak, baik secara fisik maupun melalui media sosial," kata keduanya.

Sementara itu, salah satu penyandang disabilitas, Didik Supriyanto meminta pemerintah lebih memperhatikan penyandang disabilitas dalam penanganan kedaruratan bencana. Sebab ada kasus, salah satu penyandang disabilitas harus menunggu hingga 24 jam untuk dievakuasi dari bencana.

"Kami minta penyandang disabilitas menjadi prioritas dalam penanganan kebencanaan. Kalau perlu, di setiap rumah yang ada penyandang disabilitasnya, diberikan pengeras suara agar memudahkan evakuasi," jelasnya.

Usulan-usulan itu langsung ditampung Ganjar dan siap untuk menindaklanjuti. Ia juga meminta seluruh Bupati/Wali Kota melakukan hal yang sama.

"Ini usulan-usulan bagus dan kalau ini diramu jadi satu, tentu akan menjadi kebijakan yang bagus. Maka saya minta semua daerah mengakomodir ini dalam penyusunan program-program prioritas," kata Ganjar.

Fokus pada pandemi

Sementara itu, terkait perencanaan pembangunan daerah tahun 2022, Ganjar meminta semua daerah menyiapkan program-program prioritas khususnya yang terdampak akibat pandemi. Hal itu menyusul dampak yang sangat besar ditimbulkan, karena pandemi telah menggempur seluruh sektor yang ada saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: