Berdiri Sejak 1986, Sri Ratu Semarang Resmi Ditutup Akhir Februari 2019
Merespon beredarnya kabar penutupan Pasaraya Sri Ratu Semarang, Operation Meneger Sri Ratu Group, Tri Budi Suharyono mengatakan bahwa kabar tersebut benar.
Tri mengatakan, nanti diakhir bulan Febuari Sri Ratu akan resmi ditutup untuk permament seperti cabang-cabang Sri Ratu yang lain.
Dari keterangan Tri, Sri Ratu Semarang akan resmi ditutup pada akhir bulan Febuari 2019 dan mulai pengosongan di bulan Maret.
Menurutnya, Sri Ratu sudah melakukan perjalanan panjang sejak 28 Juli 1986 dan akhirnya, kalah bersaing dengan pembisnis retail yang lain.
Ia mengatakan, tutupnya Sri Ratu dikarenakan persaingan antara pembisnis retail yang ketat membuat Sri Ratu kuwalahan.
"Kalau Sri Ratu ingin bersaing, kita harus merombak gedung ini mas, memperbaiki fasilitas yang ada dan merubah beberapa desain," jelasnya, seperti diberitakan RMOL Jateng, Minggu (17/2).
Dengan syarat persaingan yang ketat, Tri menganggapan bahwa bisnis retail yang ada di Sri Ratu tidak bisa dipertahankan lagi.
Dari hitungannya, Tri sudah merasakan bahwa Sri Ratu telah mengalami penurunan secara derastis sejak empat tahun yang lalu.
"Sejak 2016 kita sudah merasakan goncangan yang besar ya mas, jadi mulai tahun itu sampai sekarang kita sudah berusaha dengan keras namun hasilnya memang tetap seperti ini," tandasnya.
Toko-toko mulai Dikosongkan
Beberapa toko yang berjualan di Sri Ratu Semarang berangsur-angsur sepi. Sejumlah toko telah mengosongkan stok dagangannya untuk dijual.
Salah satu penjual, Anita Rosyadi mengatakan, ia tidak menyetock barang lagi karena bulan Febuari merupakan bulan terakhir untuk jualan di Sri Ratu.
Menurutnya, Sri Ratu akan resmi ditutup akhir bulan nanti sehingga dirinya harus persiapan untuk mulai pengosongan.
"Makannya ada closing diskon besar-besaran mas, ya itu karena mau tutup," jelasnya, Minggu (17/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: