Biar Lebih Siap, 112 SMP/MTs Lakukan Simulasi UNBK
KAJEN - Sekolah penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP/MTs 2019 di Kabupaten Pekalongan jumlahnya meningkat dibanding tahun 2018. Jika sebelumnya ada 67 sekolah menjadi penyelenggara UNBK, tahun ini ada 112 sekolah yang akan menyelenggarakan UN dengan berbasis komputer tersebut.
Peningkatan jumlah penyelenggara UNBK telah diperhitungkan dengan segala sarana dan prasarana di sekolah. Bahkan, 112 sekolah tersebut telah melakukan simulasi UNBK untuk siswa peserta UN.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan, Sumarwati menjelaskan, jumlah SMP/MTs yang menyelenggarakan UNBK meningkat. Menurutnya, ini adalah kemajuan yang baik.
"Tahun ini meningkat yakni 112 SMP/MTs penyelenggara UNBK. Tahun lalu hanya 65 persen dari jumlah total sekolah, tahun ini jadi 91 persen," kata Sumarwati, kemarin.
Dijelaskan, untuk persiapan sudah pada tahap simulasi. Semua sekolah yang menyatakan siap menjadi penyelenggara UNBK sudah melaksanakan tahap tersebut.
"Simulasi sudah semua. Ada yang melaksanakan UNBK mandiri, di sekolahnya masing-masing," ujar KaDindikbud Sumarwati.
Sementara, Kasi SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan, Aji Suryo Sumanto menambahkan, hampir semua sekolah tingkat menengah pertama di Kota Santri, akan menyelenggarakan ujian nasional dengan berbasis komputer. Hanya ada 11 sekolah yang masih memakai Ujian Nasional berbasis Kertas Pensil (UNKP).
Kesebelas sekolah yang masih menggunakan UNKP sebagian besar adalah sekolah satu atap. Sekolah yang masih UNKP ini dikarenakan keterbatasan sarpras dan kondisi geografis yang belum memungkinkan untuk menyelenggarakan UNBK.
"Kami berharap, tahun depan bisa 100 persen. Tapi peningkatan jumlah UNBK ini sudah cukup baik untuk Kabupaten Pekalongan," ungkap Aji.
Dipaparkan, dari total penyelenggaran UNBK SMP/MTs se Kabupaten Pekalongan itu, 55 unit sekolah sudah siap menjadi pelaksana secara mandiri. Karena ketersediaan sarpras di sekolah, baik lab komputer, jumlah komputer yang memadai, koneksi internet, listrik dan lain-lain. Sedangkan sebagian unit sekolah lainnya, masih menumpang ke SMA/SMK/MA terdekat.
"Nah, yang jelas, kesemua sekolah itu menyanggupi menjadi penyelenggara UNBK. Dan persiapan sarpras maupun kesiapan peserta sudah dilakukan," lanjut dia.
Ia berharap, pada saat UNBK 22-25 April 2019 nanti, UNBK berjalan lancar. Para siswa siap baik mental maupun fisik, sehingga dapat mendongkrak prestasi UN Kabupaten Pekalongan.
"Tahun lalu kita berada di peringkat 24 se provinsi, tahun ini kami targetkan bisa meningkat di 20 besar," tandasnya. (yan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: