BPJAMSOSTEK Sasar Petugas Pemilu
KOTA - BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Pekalongan, akan menyasar petugas pemilu dalam Pilkada 2020 agar dapat diikutkan sebagai peserta BPJAMSOSTEK. Mengingat, dalam pemilu serentak tahun 2019 banyak petugas yang meninggal dunia sehingga diperlukan jaminan bagi mereka agar tetap terlindungi selama melaksanakan tugasnya.
"Karena tahun ini ada Pilkada serentak, termasuk di Kota Pekalongan maka harapan kami agar seluruh petugas Pemilu baik mulai tingkat PPK, PPS, KPPS maupun Linmas agar didaftarkan sebagai peserta BPJAMSOSTEK," ungkap Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Pekalongan, Budi Jatmiko dalam rakor bersama Wali Kota dan Pemkot Pekalongan belum lama ini.
Selain petugas Pemilu, BPJAMSOSTEK juga meminta kerjasama dari seluruh OPD di lingkungan Pemkot Pekalongan agar juga mendaftarkan tenaga kerja non PNS sebagai peserta. Berdasarkan data, tercatat sudah ada 3.976 tenaga kerja non PNS di lingkungan Pemkot Pekalongan yang sudah terdaftar sebagai peserta yang terdiri dari 294 tenaga kerja SK wali kota dan 3.682 tenaga kerja non SK wali kota.
"Namun menurut data kami juga masih terdapat beberapa dinas yang belum mendaftarkan tenaga non PNS sebagai peserta. Sehingga kami berharap bantuan dari Pak Wali agar dapat memberikan imbauan kepada OPD untuk mendaftarkan tenaga non PNS-nya sebagai peserta BPJAMSOSTEK," tambahnya.
Selain dari dua sektor tersebut, BPJAMSOSTEK juga akan menyasar pekerja konstruksi sebagai target kepesertaan. Selama ini menurut Jatmiko pendaftaran peserta dari sektor pekerja konstruksi belum optimal. Sebab seringkali perusahaan jasa konstruksi mengajukan pendaftaran justru setelah proyek selesai.
"Seringkali pendaftaran dilakukan saat proyek selesai untuk kepentingan mencairkan termin. Sehingga manfaatnya tidak optimal. Harapan kami agar Pemkot bisa turut mendorong sehingga perusahaan jasa konstruksi bisa mendaftarkan pekerjanya sebelum proyek dilaksanakan sehingga mereka bisa tercover manfaat BPJAMSOSTEK. Tenaga kerja di sektor konstruksi ini beresiko sangat tinggi tapi sampai saat ini belum ada payung hukum yang mendorong perusahaan jasa konstruksi mendaftarkan pekerjanya," katanya.
Jatmiko melanjutkan, selama masa pandemi Covid-19 jumlah peserta aktif BPJAMSOSTEK juga mengalami penyusutan sebanyak 1.722 peserta dari 284 badan usaha sejak Januari hingga Juni tahun 2020. Selama masa pandemi, dia menyatakan banyak perusahaan yang mengajukan relaksasi pembayaran iuran.
"Sudah ada rancangan relaksasi yang akan diberikan yakni keringanan untuk iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) mencapai 90 persen. Kemudian untuk Jaminan Pensiun (JP) tidak ada pengurangan iuran tapi bisa mengajukan penundaan pembayaran. Sedangkan untuk Jaminan Hari Tua (JHT), tidak ada relaksasi karena ini tabungan masing-masing peserta. Saat ini peraturannya masih digodok oleh pemerintah pusat karena ini domain di sana. Kita masih sama-sama menunggu," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, BPJAMSOSTEK juga memaparkan pelayanan 'LAPAK ASIK' yang diterapkan selama pandemi Covid-19. Yakni pelayanan kepada peserta tanpa melakukan kontak fisik langsung dengan petugas.
Wali Kota Pekalongan, M Saelany Machfudz yang hadir dalam rakor menyatakan sepakat dengan target BPJAMSOSTEK yang akan menyasar petugas Pemilu sebagai peserta. "Saya sepakat karena ini untuk antisipasi. Saya akan buatkan surat edaran kepada KPU agar mereka bisa masuk dalam perlindungan karena kita tidak mau ada kejadian seperti yang dulu," kata Wali Kota.
Juga untuk tenaga non ASN di lingkungan Pemkot Pekalongan. Pihaknya meminta agar OPD bisa mnenginventarisir dan menjadikan perhatian masalah tersebut. Dia menyatakan akan ada langkah dari wali kota untuk menindaklanjutinya.
Sedangkan untuk tenaga kerja di bidang jasa konstruksi, Saelany menyatakan memang lebih sulit ditangani. "Tapi dengan beberapa penekanan dari asosiasi, saya kira bisa dilakukan intervensi ke sana. Kebiasaan memang harus dipaksa di awalnya tapi bagaimanapun ini adalah untuk kepentingan dan keselamatan masing-masing pekerja," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga memberikan apresiasi kepada BPJAMSOSTEK yang sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Sejak saya turun dari mobil, pelayanannya sudah benar-benar menerapkan protokol kesehatan dengan sangat baik. Juga dalam memberikan pelayanan kepada para peserta sudah menerapkan IT sehingga meminimalisir kontak yang terjadi. Terima kasih karena ini dalam rangka turut membantu pencegahan penyebaran Covid-19 dan merupakan satu peran besar sehingga Kota Pekalongan masih cukup aman," tandasnya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: