Budidayakan Nila, MPM Muhammadiyah Manfaatkan Lahan Terbengkalai

Budidayakan Nila, MPM Muhammadiyah Manfaatkan Lahan Terbengkalai

KOTA - Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Pekalongan, menginisiasi pemberdayaan lahan terbengkalai di Jalan Angkatan 66, Kelurahan Pasirkraton Kramat sebagai lahan budidaya ikan nila. Melalui Kelompuk Usaha Bersama (KUB) Cahaya Mentari, MPM Muhammadiyah menebar sebanyak 6.000 benih ikan nilai di dua kolam sebagai pilot project, Sabtu (2/1/2021).

"Ini menjadi pilot project, saya berharap jika budidaya ikan nila di kolam ini bisa panen dan hasilnya baik maka masyarakat sekitar bisa meniru dan menduplikasi program ini. Sehingga inisiasi yang dilakukan MPM ini bisa benar-benar memberdayakan masyarakat sekitar," tutur Ketua PD Muhammadiyah Kota Pekalongan, Pasrum Affandi.

Menurut Pasrum, di beberapa wilayah Kota Pekalongan masih banyak lahan-lahan yang terbengkalai yakni bekas lahan pertanian yang terendam rob. Sehingga diawali inisiasi dari MPM tersebut dia menginginkan agar ke depan lahan-lahan tersebut bisa kembali diberdayakan dan dapat bermanfaat.

"Ke depan kami menginginkan agar ada pelatihan-pelahtian untuk kelompok usaha dengan program ini. Karena untuk budidaya ikan nila seperti ini pengelolaannya cukup mudah, kebutuhan air juga sudah terpenuhi dari alam dan sistemnya tidak sulit. Ikan yang kami budidayakan ini juga kuat dan dapat menyesuaikan dengan kondisi alam," tambahnya.

Sehingga jika program tersebut berhasil, dirinya ingin agar program serupa dapat ditularkan ke wilayah lain khususnya di wilayah terdampak rob yang masih memiliki banyak lahan terbengkalai.

Sementara Sekretaris MPM PD Muhammadiyah, M Khotib Amrullah menambahkan, lahan-lahan yang digunakan tersebut sebelumnya sudah sekitar 10 tahun terbengkalai dan tidak digunakan. Sehingga pihaknya mencoba berinisiatif untuk memberdayakan kembali lahan tersebut melalui budidaya ikan nila.

"Ke depan kalau berhasil, seperti yang disampaikan oleh ketua tadi, bisa menjadi inspirasi untuk masyarakat sekitar bahwa lahan-lahan seperti ini yang sebelumnya tidak digunakan bisa diberdayakan," katanya.

Dalam tebar benih kali ini, dikatakan Khotib ada 6.000 benih nila yang ditebar dengan target panen selama 8 bulan dan menggunakan sistem keramba jaring. "Ini jadi percontohan, kalau berhasil masyarakat bisa melihat dan menerapkan di lahan lain. Kami akan buat kelompok-kelompok untuk program tersebut karena potensinya cukup beaar," tandasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: