Bupati Pastikan Tes SKD CPNS Tidak Ada Titipan dan KKN

Bupati Pastikan Tes SKD CPNS Tidak Ada Titipan dan KKN

Bupati Wihaji saat melakukan monitoring pelaksaan ujian SKD seleksi penerimaan CPNS di Udinus, Semarang.

BATANG - Pelaksanaan ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dipastikan bersih dari praktek suap maupun titipan dan KKN.

"Kita pastikan seleksi CPNS sangat transparan, objektif, akuntabel dan bersih dari sogok menyogok maupun lobi-lobi dan KKN. Mengingat pelaksaan tesnya menggunakan Computer Assisted Test (CAT) seperti pada tahun sebelumnya," ungkap Bupati Batang, Wihaji usai monitoting tes SKD CPNS di Udinus Semarang, Rabu (12/2/2020).

Dengan kepastian tersebut, bupati meminta agar peserta untuk percaya diri dengan fokus belajar dan konsntrasi saat mengerjakan soal-soal yang ada. Selain itu, mereka juga diminta agar tidak mudah tergoda bujukan oknum tertentu yang mengaku bisa meloloskan peserta agar diterima menjadi CPNS dengan membayar sejumlah uang.

"Dengan ketatnya seleksi dan transparan dalam seleksi CPNS, diharapkan Pemkab Batang akan mendapat ASN yang memiliki kompetensi dan integritas. Dengan begitu, nantinya mereka diharapkan mampu membangun Kabupaten Batang dengan inovasi sesuai dengan revolusi industri 4.0," jelas Wihaji.

Bupati juga mengapresiasi tes SKD CPNS yang berlangsung di Udinus, karena dari tempatnya dan perangkatnya sangat layak. Apalagi ditambah dengan adanya tempat atau ruang kusus untuk disabelitas, ibu hamil dan peserta kecelakaan.

Sementara Rektor Udinus Semarang, Prof Dr Edi Noersasongko menjelaskan, pihaknya hanya ketempatan tes SKD CPNS bekerjasama dengan Pemkab Batang.

"Pihak Udinus menyiapkan 500 unit komputer yang dikendalikan oleh server. Adapun program dan soal yang membuat BKN (Badan Kepegawaian Nasional). Dan bisa kita pastikan peserta tidak ada kesempatan untuk melakukan contek-contekan, karena puluhan ribu soal diacak. Sehingga satu meja dengan meja sebelahnya, soalnyapun berbeda - beda," jelas Prof Edi.

Pihak Udinus sendiri juga sudah melayangkan surat ke PLN agar tidak ada pemadaman listrik. "Dan kalaupun ada pemadaman, kita sudah siapkan ganset atau disel," tandasnya.

Sementara Kepala BKD Kabupaten Batang Supardi menambahkan, pada tes untuk sesion pertam dengan jumlah 500 orang tersebut yang tidak hadir sebanyak 39 orang. Bagi mereka yang tidak hadir, maka secara otomatis gugur. Oleh karena itu, pihaknya berharapkan agar peserta bisa hadir tepat waktu dan mengikuti aturan panitia tes seleksi.

"Untuk hari ini tes dibagi menjadi 5 sesi, dengan setiap sesi pesertanya mencapai 500 orang. Dan untuk esok harinya kita bagi menjadi 4 sesion," pungkas Supardi. (don/hmb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: