Bupati Wihaji Ajukan Usulan Bantuan Provinsi Sebesar Rp 111.5 Miliar

Bupati Wihaji Ajukan Usulan Bantuan Provinsi Sebesar Rp 111.5 Miliar

BATANG - Bupati Batang, Wihaji mengajukan bantuan keungan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk rencana pembangunan Tahun 2020 yang besarnya mencapai Rp 111.526.500.000.

Bupati Wihaji saat memaparkan besaran bantuan dan juga rencana penggunaanya pada acara Musrenbang wilayah, kemarin. (Dok istimewa)

Permintaan itu disampaikan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin pada acara Musyawarah Rencanca Pembangunan (Musrenbang) wilayah regional Eks Karsidenan Pekalongan yang Berlangsung di Pendopo Kabupaten Batang, Rabu ( 13/3).

"Dari total anggaran tersebut, nantinya akan dipergunakan untuk pemeliharaan ruas jalan Pantai Jodo-Krengseng, Kecamatan Gringsing sebesar Rp 5 miliar. Kegiatan itu dilakukan guna mendukung akses ekonomi, pariwisata, pendidikan dan pertanian," ungkap Wihaji.

Tidak hanya itu, Bupati juga mengusulkan peningkatan ruas Jalan Tambakboyo - Pacet di Kecamatan Reban sebesar Rp 7 miliar, pemeliharaan ruas Jalan Bandar- Limpung Rp10,5 miliar, pemeliharaan Ruas Jalan Bandar - Tulis Rp 24,7 miliar. Pemliharaan ruas jalan Surodadi - Pujud Kecamatan Gringsing Rp 7,4 miliar. Peningkatan Ruas jalan Tulis - Batiombo Kecamatan Tulis Rp 10,6 miliar.

" Untuk rehabilitasi jaringan irigasi Kenconorejo, Kecamatan Tulis Rp 1,5 miliar yang akan dipergunakan untuk pembangunan Bendungan dan bangunan air sepanjang saluran 800 m. Pelebaran jalan Gringgingsari-Silurah Kecamatan Wonotunggal Rp 5,4 miliar sepanjang 9,6 km," papar Wihaji.

Selain itu, Wihaji juga mengusulkan pengembangan perikanan kelautan dan peternakan, meliputi pembangunan kolam finishing kawasan TPI Sigandu Batang Rp 9,9 miliar. Pembangunan ini untuk mengatasi konflik nelayan dan pengusaha galangan. Selain itu juga pemasangan pelindung pantai Sigandu - Ujungnegoro dengan material Geotekstil. Pembangunan Taman Edukasi Maritim Sigandu Rp 19,5 miliar Edukasi kemaritiman.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam sambutanya mengatakan Musrenbang memang terakadang tidak menarik, dan menariknya kalau sudah eksekusi antara bisa membangun dan tidak, karena ada usulan dari masyarakat harus di perjuangkan.

"Maka untuk lebih fokus Musrenbang tingkat Jawa Tengah tidak saya kumpulkan di Provinsi, tapi kita laksanakan per regional atau karisidenan, ini sudah kali keenam," jelas Ganjar Pranowo yang di dampingi Wakil Gubernur Taj Yasin.

Ia juga meminta Kabupaten dan Kota dalam pembangunanya harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan melihat aspek lingkungan, sehingga dikemudian hari tidak menimbulkan gugatan dari masyarakat. Pemkab juga harus memiliki sistem respon cepat apa yang yang menjadi keluhan masyarakat.

"Bonus demografi sudah terjadi di Jawa Tengah, banyak usia produktif disekitar kita, maka kita harus merubah pola pikir mereka untuk dilatih menjadai enterplaner dengan penguatan Informasi Teknologi, karena sekarang jamanya pasar dunia maya atau pasar online, " pinta Ganjar. (red/hmb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: