Simbol Lawan Covid-19, Patung Monumen Dipasang Masker

Simbol Lawan Covid-19, Patung Monumen Dipasang Masker

PASANG MASKER - Petugas BPBD Kota Pekalongan melakukan aksi simbolis dengan pemasangan masker di patung yang ada di Monumen Juang Kota Pekalongan.

KOTA - BPBD Kota Pekalongan melakukan aksi simbolis dengan memasang masker di lima patung yang ada di Monumen Juang Kota Pekalongan. Aksi tersebut dilakukan dalam rangka sosialisasi dan seruan kepada masyarakat untuk disiplin menggunakan masker sebagai bentuk perlawanan terhadap Covid-19 di Kota Pekalongan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pekalongan, Saminta mengatakan, selain sebagai simbolis untuk perlawanan terhadap Covid-19 di Kota Pekalongan aksi itu juga dilakukan sebagai wujud keprihatinan atas banyaknya masyarakat yang masih belum menggunakan masker. "Kami prihatin masyarakat masih banyak yang tidak menggunakan masker. Ini bentuk sosialisasi kepada masyarakat sekaligus ajakan bersama melawan Covid-19," tuturnya, Senin (27/4/2020).

Dikatakan Saminta pemasangan masker di patung yang ada di Monumen Juang juga dilakukan dalam momentum Hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh pada 26 April. Biasanya peringatan dilakukan dengan menggelar simulasi serentak namun Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun ini diperingati berbeda.

Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun ini berfokus terhadap kegiatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Karena sesungguhnya dikatakan Saminta, bencana tidak hanya bencana yang disebabkan oleh alam, tetapi bencana juga bisa disebabkan oleh faktor non alam, seperti wabah corona saat ini.

Selain terus melakukan sosialisasi secara luas, pihaknya juga rutin membagikan masker kepada masyarakat guna mencegah penyebaran Covid-19. "Melalui gerakan menggunakan masker ini sesungguhnya sebagai langkah efektif mencegah penularan dan memutus mata rantai Covid-1. Karena sampai dengan saat ini masih banyak masyarakat yang bepergian tidak menggunakan masker. Padahal sebagian besar penularan virus corona menurut WHO melalui droplet yakni meninggalkan cairan pada saat batuk, bersin, berbicara. Sehingga penting gerakan wajib masker," jelasnya.

Kemudian, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona juga dilakukan dengan cara tetap bekerja sesuai ketentuan, belajar, beribadah serta beraktivitas di rumah. Tetap menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir serta tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut.

"Di bulan suci Ramadan ini jadikan sebagai momentum untuk menekan angka penyebaran. Perlu adanya disiplin dan kesadaran masyarakat agar virus corona hilang dari Indonesia. Kita harus meningkatkan disiplin pribadi dan meningkatkan kesadaran kolektif serta bergotong royong untuk memutus mata rantai penularan," tandasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: