Pembagian Sembako Abaikan Protokol Kesehatan

Pembagian Sembako Abaikan Protokol Kesehatan

*Merupakan Bantuan Provinsi Tahap II

KENDAL - Pembagian paket sembako bantuan propinsi tahap II kepada warga terdampak covid-19, di Kantor Balai Desa Brangsong, Kecamatan Brangsong, Rabu (22/7) mengabaikan protokol kesehatan. Meski dipembagian itu ada petugas gugus percepatan dan penanganan covid-19 tingkat desa. Pembagian bantuan itu melalui PT POS Indonesia.

Pantauan, tampak warga terdampak covid-19 penerima paket sembako bantuan provinsi tahap II itu berjubel. Tidak ada phsycal distancing atau jaga jarak dan bahkan ada dari mereka yang tak menggunakan masker. Ironisnya pengabaian protokol kesehatan itu tak ada yang mengingatkannya meski di tempat tersebut terdapat petugas gugus percepatan dan penanganan covbid tingkat desa.

Isi paket sembako yang diterima warga dalam bantuan itu berupa beras 10 kilogram, telur 1 kilogram, minyak goreng, kecap, mie telur dan ikan dalam kaleng yang biasa disebut sarden.

Pengabaian protokol kesehatan dalam pembagian paket sembako bantuan provinsi tahap II itu ditepis oleh petugas dari badan pemberdyaan masyarakat dan desa (Bapermasdes) Kendal. Pihaknya sudah berkali-kali mengingatkan agar warga penerima bantuan mematuhi protokol kesehatan. Namun setelah diingatkan warga kembali bergerombol sehingga petugas bosan mengingatkan.

"Sudah diingatkan namun masyarakat tidak mau mematuhi protokol kesehatan. Ada 26.620 penerima bantuan di Kendal namun pembagiannya dilakukan di beberapa tempat sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mengambil bantuan," kata Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Masyarakat Bapermades Kendal Mardi.

Bagi warga terdampak covid keberadaan bantuan sembako tahap II dari provinsi itu dinilainya sangat membantu dan meringankan beban kebutuhan hidup untuk makan sehari hari. Pembagian paket sembako melalui PT POS itu dibantu oleh tim gugus covid tingkat desa dan pendamping des. Selain itu juga dibantu Babinkamtimbas. Namun demikian masih minimnya kesadaran warga akan pentingnya kesehatan sehingga ada mereka tidak menggunakan masker. Bahkan pihak desa tak menyediakan tempat mencuci tangan sehingga mengabaikan protocol kesehatan. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: