Sinden dari Hongaria Tampil di Pagelaran Wayang Golek 'Legenonan' Desa Langkap

KEDUNGWUNI - Warga bersama Pemerintah Desa Langkap, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan menyelenggarakan tradisi 'Legenonan', atau sedekah bumi sebagai wujud rasa syukur atas karunia dan nikmat yang diberikan Allah SWT.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan hanya di tingkat RT, tradisi Legenonan kali ini dilaksanakan secara terpusat di kantor Balai Desa Langkap. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, mulai Selasa (7/7/2020) sampai Rabu (8/7/2020).
Diawali pada Selasa malam, berupa doa bersama dilanjut doa bersama yang diikuti ratusan warga Desa Langkap di kantor balai desa setempat.
WAYANG GOLEK
Acara puncak digelar pada Rabu (8/7/2020), berupa pagelaran Wayang Golek semalam suntuk, dengan dalang Ki Wahyudin dari Batang dan membawakan lakon "Mbangun Projo".
Pagelaran wayang golek ini dimulai pukul 13.00 sampai 16.00, bertempat di halaman depan balai desa. Kemudian berlanjut pada pukul 20.00 sampai Kamis (9/7/2020) dini hari.
Pagelaran wayang golek ini menarik antusias warga desa setempat maupun dari desain. Apalagi, turut tampil salah satu sinden asal Hongaria, bernama Agnes Serfozo.
Kepala Desa Langkap, M Yahya, menjelaskan kepada Radar Pekalongan bahwa tradisi Legenonan biasa digelar pada hari Rabu Kliwon di bulan Dzulqa'idah, atau bulan apit diantara bulan Syawal dan Dzulhijjah.
Yahya mengungkapkan, Legenonan dengan dimeriahkan pentas wayang golek ini sekaligus untuk menguri-uri budaya Jawa. Sekaligus untuk meningkatkan rasa kebersamaan, kerukunan, dan gotong royong seluruh warga Desa Langkap. "Untuk anggarannya, bersumber dari partisipasi seluruh warga, para donatur, serta dari pemerintahan desa," katanya.
Dia menambahkan, Legenonan kali ini memang yang terbesar yang pernah dilaksanakan di Desa Langkap karena pada tahun-tahun sebelumnya, prosesi Legenonan hanya dilaksanakan di tingkat RT, dan berdiri sendiri-sendiri.
"Baru tahun ini dilaksanakan secara bersama-sama di balai desa. Bahkan sejak kantor desa ini dibangun pada tahun 1975, belum pernah kegiatan Legenonan dipusatkan di sini," ungkapnya.
"Padahal sebenarnya, warga dan tokoh masyarakat di sini banyak yang menginginkan kegiatan seperti ini digelar di balai desa. Baru sekarang bisa kesampaian. Maksudnya dilaksanakan di sini, agar semuanya memahami bahwa kantor pemerintahan desa ini adalah milik seluruh warga," sambungnya.
Yahya juga menyampaikan, prosesi Legenonan tahun ini juga sekaligus untuk mensyukuri bahwa seluruh warga Desa Langkap sampai saat ini tidak ada yang terkena virus Corona (Covid-19).
Meski demikian, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 tetap dilakukan. Seluruh warga diminta tetap mematuhi protokol kesehatan. "Ini penting dilakukan, demi mencegah penyebaran virus corona," tambah Yahya. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: