Depresi, Manula Tewas Gantung Diri

Depresi, Manula Tewas Gantung Diri

KARANGANYAR - Diduga depresi akibat idap sakit menahun, seorang manula di Desa Limbangan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan berinisial Kas (61) memilih akhiri hidupnya dengan cara tragis. Manula ini gantung diri di kamar tidur rumahnya saat waktu berbuka puasa, Kamis (14/4/2022), pukul 18.30 WIB.

Kapolsek Karanganyar AKP Giarto, mengatakan, kejadian itu kali pertama diketahui oleh anak korban berinisial WA (29). Sekitar pukul 18.30 WIB, WA yang berada di warung di depan rumah masuk ke dapur untuk mempersiapkan menu buka puasa. Ketika melewati kamar tidur korban yang tidak berpintu, ia melihat korban sudah dalam keadaan menggantung dengan tali terikat di balok kayu belandar.

Seketika itu juga WA berlari keluar rumah dan meminta tolong kepada dua kerabatnya. Selanjutnya ketiganya menghampiri kamar korban dan segera menurunkannya. Setelah korban diturunkan, pihak keluarga melaporkan kejadian itu ke Polsek Karanganyar.

Dari kejadian itu, polisi mengamankan barang bukti berupa satu utas tali tambang plastik warna biru, panjang 150 cm, diameter 0,5 cm, dan satu buah kaleng wafer setinggi 35 cm.

"Dari hasil pemeriksaan para saksi, korban mengindap sakit diabetes dan batuk menahun. Kurang lebih sejak dua tahun lalu," terang Giarto.

Sehari sebelum meninggal, kondisi korban juga diperiksa mantri kesehatan dengan keluhan batuk. Sejak beberapa bulan yang lalu, kata dia, ketika sakitnya kambuh, korban sering mengeluh lelah dengan sakit yang dideritanya, dan sering berucap ingin segera mati saja.

"Pada saat korban diduga gantung diri, penghuni rumah lainnya sedang berada di luar rumah. Anak korban sedang berada di warung di depan rumah, sedangkan istri korban sedang momong kedua cucunya di jalan depan rumah," ujar dia.

Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan terhadap fisik korban, disimpulkan bahwa kematian korban murni karena gantung diri. Keluarga korban menerima peristiwa tersebut sebagai musibah, dan dapat menerima kematian korban. "Korban diduga depresi dengan sakit yang dideritanya. Keluarga korban menolak untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut (otopsi) terhadap jenazah korban," katanya. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: