Pembangunan Tambat Labuh Kapal Diharapkan Permudah Akses Nelayan

Pembangunan Tambat Labuh Kapal Diharapkan Permudah Akses Nelayan

WONOKERTO - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan, Sirhan melakukan monitoring pembangunan Tambat Labuh Kapal di Sungai Tratebang dan Sungai Mrican.

Monitoring tersebut bertujuan untuk memastikan secara langsung kondisi dan perkembangan pembangunan Tambat Labuh Kapal. "Kita monitoring pembangunan tambat labuh kapal ini sebagai tindak lanjut dari program penangan rob di Kabupaten Pekalongan dan merupakan aspirasi nelayan yang terdampak pembangunan tanggul penahan rob," ujarnya.

Dengan adanya pembangunan tambat labuh kapal ini diharapkan dapat mempermudan akses para nelayan dalam melakukan sandar labuh kapal mereka yang selama ini hanya diikat di pohon mangrove dan tambat labuh sementara.

Panjang dari pembangunan tambat labuh di sungai Tratebang adalah 33 meter dan sungai Mrican 35 meter berkonstruksi beton. "Nelayan yang menambatkan kapalnya di Sungai Tratebang mayoritas merupakan nelayan Desa Tratebang dengan ukuran kapal di bawah 5GT. Sedangkan Nelayan yang menambatkan kapalnya di sungai Mrican adalah nelayan Wonokerto Kulon dan Api-Api," pungkasnya.

Pembangunan tambat labuh kapal ini masih jauh dari kapasitas jumlah kapal yang ada di Sungai Tratebang (68 uniit kapal) dan Sungai Mrican (125 unit kapal).

"Diharapkan kedepan masih ada alokasi anggaran tambahan untuk menambah luasan area tambat labuh untuk seluruh kapal yang ada," harapnya.

Sirhan optimis bahwa untuk perkembangan pembangunan tambat labuh kapal di sungai Tratebang dan sungai Mrican dapat selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: