Sistem Drainase Buruk Picu Banjir
TIRTO - Komisi III DPRD Kabupaten Pekalongan akan mendorong normalisasi drainase di Kecamatan Tirto. Pasalnya, sistem drainase di wilayah Tirto buruk, sehingga mendesak untuk dinormalisasi sebagai upaya pencegahan banjir. Komisi III DPRD Kabupaten Pekalongan, kemarin, melakukan observasi sistem drainase di wilayah Tirto. Wakil rakyat ini menyisiri gorong-gorong, mulai dari bawah rel kereta api Desa Pacar hingga ke saluran drainase Desa Karangjompo yang bermuara ke Sungai Sengkarang.
"Kami lihat ada yang sudah tertutup bangunan, mampet, dan di beberapa titik tidak berfungsi," kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pekalongan, Munir.
Melihat itu, pihaknya akan mendesak Pemkab Pekalongan untuk mengatasinya. Utamanya menormalisasi drainase. Di antaranya menghidupkan kembali drainase yang tertutup bangunan, mampet, dan tidak berfungsi.
"Nanti juga kami sampaikan ke pemerintah provinsi hingga pusat," jelas Munir.
Banjir besar beberapa waktu lalu, Kecamatan Tirto merupakan salah satu yang terparah. Apalagi di empat desa wilayah utara. Yakni Desa Tegaldowo, Jeruksari, Mulyorejo, dan Karangjompo. Genangan di sana belum juga surut.
Menyikapi itu, Komisi III akan mendorong pengadaan pompa. Karena hal itu merupakan keinginan warga terdampak yang tersampaikan melalui musrenbang kecamatan.
"Nanti bisa pakai APBD 2021 yang belum teranggarkan ke sana. Karena ini sudah mendesak," tandas Munir.
Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-Taru) Kabupaten Pekalongan Edhi Setiawan ikut observasi ke lokasi. Ia menyebut, drainase Kecamatan Tirto memang belum berjalan baik. "Banyak sedimentasi juga," ucapnya.
Dari hasil observasi, pihaknya akan menyiapkan perencanaan tahap awal penanganan jangka pendek. Namun pihaknya belum bisa menyampaikan bagiamana bentuknya. "Yang jelas memang perlu normalisasi," kata dia. (had/yon)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: