Dibanding Tahun Lalu, PAD TPI Minus 31,9%
KOTA - Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan hingga Mei tercatat mengalami penurunan. Bahkan jika dibandingkan dengan pendapatan di bulan yang sama tahun sebelumnya, PAD yang terkumpul sampai bulan Mei masih minus 31,9%.
"Tahun ini dapat dikatakan anjlok, pada bulan Februari hanya ada dua kali lelangan, musibah banjir rob dan aktivitas pengerukan turut menjadi penyebabnya. Hingga aktivitas pelelangan baru berjalan pertengahan Maret," tutur Kepala TPI Kota Pekalongan, Mochtar Sanusi.
Sementara secara keseluruhan, hingga 7 Juni 2021 PAD yang masuk baru mencapai Rp 1.590.649.000 atau 28,9 persen. "Mudah-mudahan target capaian PAD dapat kita kejar, seperti tahun lalu pada akhir tahun aktivitas pelelangan meningkat," katanya.
Mochtar menjelaskan, pascalebaran belum terjadi peningkatan aktivitas pelelangan ikan. "Aktivitas di TPI Kota Pekalongan masih sepi karena pascalebaran kapal-kapal baru berangkat. Kapal besar mulai aktivitas melaut. Karena setelah syawalan mereka terlebih dulu mencari anak buah kapal (ABK)," terangnya, Rabu (9/6/2021).
Dalam dua hari terakhir, juga hanya terjadi lelang sebanyak 25 ton yakni 10 ton pada hari ini dan 15 ton pada Selasa (8/6/2021). Dia menjelaskan, aktivitas pelelangan dikatakan normal jika ikan yang dilelang 30-40 ton tiap harinya. "Karena jumlah ikan yang dilelang tak banyak ini mempengaruhi harga ikan. Harga ikan mengalami kenaikan," kata Mochtar.
Dijelaskan Mochtar bahwa hasil tangkapan ikan kali ini bervariasi/campur yakni dorang, tengiri, udang, cumi, dan ikan kembung. "Untuk harga ikan saat ini, ikan banyar Rp32.000 per kilo, ikan layang Rp23.000, kembung Rp42.000, udang Rp55.000 dan tenggiri Rp58.000. "Ikan lemuru yang biasanya Rp8.000 naik menjadi Rp12.000, cukup tinggi kenaikannya," tandasnya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: