Siswa dan Guru Bagikan 82 Paket Zakat ke Warga Kurang Mampu
*Bagi Takjil, Khatmil Qur'an dan Buka Bersama
KENDAL - Siswa-siswi dan guru SMK PGRI 02 Pegandon membagikan zakat fitrah kepada warga kurang mampu. Pembagian zakat dipimpin langsung oleh kepala sekolah dan dilakukan secara dor to dor ke rumah warga yang berhak menerimanya. Selain menanamkan jiwa sosial, pembagian zakat yang melibakan siswanya itu lebih utamanya adalah untuk mengajarkan dan sekaligus mengaplikasikan salah satu dari rukun Islam yaitu mengeluarkan zakat. Tak hanya itu, sekolah juga mengajarkan siswa-siswinya doa zakat fitrah sebelum dibagikan kepada warga yang berhak menerimanya.
Kepala SMK PGRI 02 Pegandon, Mahtukhin mengatakan, pembagian zakat dilakukan siswa-siswi bersama dengan guru langsung dengan mendatangi rumah warga kurang mampu yang berada di sekitar lingkungan sekolahan. Ada sebanyak 82 paket zakat fitrah berasal dari siswa dan guru yang berhasil dikumpulkan oleh panitia zakat fitrah sekolahan. Pelaksanaan zakat fitrah di sekolahan dan melibatkan siswa dan guru itu perlu dilakukan. Sebab hal itu merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Tak hanya rukun Iman, rukun Islam juga menjadi pondasi dasar bagi seseorang untuk menempuh ke-Islamannya.
"Secara teori siswa sudah diajarkan apa itu rukun Islam. Lah ini kami ajak siswa untuk berzakat fitrah. Mereka juga diajarkan doa zakat fitrah, sehingga mereka melakukan doa sendiri zakat fitrahnya sebelum di tasyarufkan kepada warga yang berhak," katanya, Kamis (30/5).
Maftukhin, mengungkapkan, mengeluarkan zakat merupakan rukun Islam yang ke -4 setelah puasa Ramadhan. Bentuknya adalah berupa zakat fitrah. Pengeluaran zakat fitrah ini adalah mulai awal Ramadhan hingga sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Pada pengumpulan zakat fitrah yang dilakukan oleh sekolahan, tak hanya berupa beras, panitia zakat fitrah sekolahan juga menerima uang dari siswa untuk berzakat. Oleh panitia uang tersebut dibelikan beras sebanyak 2,5 kg. Dengan ber zakat fitrah, pihak sekolah berharap dapat mensucikan jiwa atau tubuh dari segala hal yang buruk. Esensi lainnya juga mendapatkan pahala dari Allah SWT, karena telah bersedekah pada orang yang tidak mampu.
"Jadi nilai-nilai keagamaan yang ada di dalam rukun Islam itu kami tanamkan betul kepada siswa. Tak hanya mengeluarkan zakat, siswa juga kami ajarkan rukun Islam pertama syahadat, kemudian shalat, puasa ramadhan dan tunaiakn haji bagi yang mampu. Secara praktek, siswa mengeluarkan zakat ini tentu akan jadi program setiap tahunnya di sekolah," ungkapnya.
Maftukhin menambahkan, zakat fitrah di sekolahan merupakan salah satu kegiatan yang masuk di dalam program sekolahan bernama Ramadhan Fil Madaris atau dengan kata lain Ramadhan di Sekolahan. Kegiatan lainya yang ada di dalam program itu antara lain, shalat berjamaah, tadarus al-Quran bersama, bagi takjil dan buka bersama.
"Untuk tadarus al-Quran bersama juga dilakukan khatmil Quran. Sedang bagi takjil diberikan pada pengguna jalan raya Pegandon. Ada dua tempat pembagian takjil, yakni di pasar Pegandon dan depan Koramil Pegandon. Menu takjil berupa wingko berbahan ketela pohong (Wingpo) produksi PKBM Bina Warga Pegandon dan minuman. Jumlahnya ada 500 takjilan yang dibagikan," pungkasnya. (lid).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: