Pemberian Uang Caton Santri Belum Merata

Pemberian Uang Caton Santri Belum Merata

KOTA - Pemberian uang caton (uang saku) bagi santri asal Kota Pekalongan oleh Pemkot, dinilai belum menyentuh seluruh santri. Sosialisasi yang terbatas, dinilai menjadi kendala bagi santri untuk mengakses bantuan yang sudah dibagikan kepada 2.850 santri tersebut.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Pekalongan, Mungzilin menyatakan, dirinya menerima banyak masukan dari masyarakat terkait adanya santri yang belum terdaftar dan belum mendapatkan uang caton dari Pemkot Pekalongan.

"Pertama kami tentu apresiasi terhadap langkah Pemkot Pekalongan memberikan uang saku untuk santri. Tapi berdasarkan data yang kami pelajari, banyak masyarakat yang memberi masukan bahwa mereka yang mempunyai anak santri belum terdaftar dan belum mendapatkan uang caton. Mereka sudah mengusulkan tapi bingung seperti apa prosesnya," ungkap Mungzilin dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Pekalongan, Jumat (17/7/2020) malam.

Dia menilai, sosialisasi dan pendataan awal yang dilakukan Pemkot tidak optimal sehingga banyak masyarakat yang seharusnya berhak mendapatkan tapi belum terakomodir. Pihaknya melalui Komisi A juga sudah beberapa kali mempertanyakan proses tersebut namun tidak mendapatkan informasi yang jelas.

"Saat itu kami harapkan ada agenda sendiri untuk sosialisasi dan bisa menggandeng masyarakat seluas-luasnya sehingga semua santri di Kota Pekalongan dapat terakomodir secara maksimal. Data yang masuk ke saya, yaitu santri yang belum mendapatkan ini jumlanya cukup banyak" tambahnya.

Untuk itu dia berharap Pemkot Pekalongan bisa menindaklanjuti masukan tersebut dengan melakukan pendaftaran usulan baru bagi masyarakat yang punya anak santri. "Harapan kami agar masukan dari masyarakat ini bisa ditindaklanjuti dengan adanya pemberian uang caton susulan," harap Mungzilin.

Terkait usulan itu, Wali Kota Pekalongan M Saelany Machfudz menjelaskan bahwa proses pendaftaran dan pendataan calon penerima awalnya diserahkan kepada masing-masing lurah. Namun dari proses itu data yang masuk hanya sekitar 1.000 nama dan masih banyak santri yang belum tercatat.

Akhirnya Pemkot bekerja sama dengan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) serta beberapa elemen masyarakat lain termasuk organisasi keagamaan sehingga akhirnya bisa didapatkan data sebanyak 2.850 santri. "Namun demikian, ternyata masih ada santrti yang belum terdaftar. Insya Allah akan kami bantu untuk merealisasikan karena jumlahnya juga tidak begitu banyak," tandas Wali Kota.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda memberikan bantuan uang caton kepada 2.850 santri asal Kota Pekalongan yang dilakukan selama empat hari, Selasa (14/7/2020) hingga Jumat(17/7/2020).

Bantuan uang caton santri diberikan sebesar Rp250 ribu per santri diberikan guna membantu meringankan beban orangtua santri di tengah pandemi Covid-19. Selain bantuan uang caton, Pemkot juga memberikan beberapa bantuan lain dengan total anggaran yang dikeluarkan hampir mencapai Rp1 Milliar. Anggaran itu digunakan untuk bantuan uang caton, pemeriksaan kesehatan santri sebelum diberangkatkan ke pondok, bantuan beras dan alat thermogun kepada pondok pesantren yang ada di Kota Pekalongan.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: