Diminta Pulang Pihak Rumah Sakit, Dua Pasien Ini Akhirnya Meninggal
Dua orang pasien di RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo, meninggal dunia usai diminta pulang oleh pihak rumah sakit. Padahal kedua almarhum kondisinya masih memprihatinkan.
Kedua pasien adalah Ny Kotimah beralamat di RT 2 RW 4, Kelurahan Pangenrejo dan Adi Gunawan pemuda warga RT 1 RW 9 Kelurahan Pangen Juru Tengah, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo.
Mereka diduga meninggal karena tidak mendapat pengobatan yang tuntas dari rumah sakit tempatnya dirawat. Nyonya Kotimah, sempat dirawat selama 10 hari di ruang HCU, namun disuruh pulang tanggal 15 Februari lalu dan meninggal esok harinya (16/2) sekira pukul 00.30 WIB.
Keluarga salah satu pasien yang berhasil diwawancara adalah Sudarmi, ibunda Gunawan. Ia menceritakan, anaknya menghembuskan nafasnya Senin (18/2) lalu sekira pukul 13.00 WIB dan jenazahnya pun telah dikubur di TPU Sibak.
Sudarmi, mengaku hingga akhir hayat putranya, pihak keluarga belum mengetahui apa penyakit yang diderita.
"Pemeriksaan dokter juga tidak menyebutkan penyakit apa yang diderita anak saya," kata Sudarmi kepada wartawan di rumahnya.
Sebelumnya, Wawan masuk RSUD Tjitro Wardojo tanggal 2 Februari lalu dalam kondisi yang memang sudah memprihatinkan.
"Tubuhnya kurus, lemas. Anak saya juga mengeluh sesak nafas serta demam." imbuhnya, seperti diberitakan RmolJateng com.
Setelah dirawat selama 8 hari, tanggal 10 Februari, Wawan yang kondisinya masih sakit dan pihak keluarga belum tahu penyakitnya, diharuskan pulang oleh pihak rumah sakit karena dinyatakan sembuh dan bisa rawat jalan.
"Saat itu saya berharap bahwa anak saya masih bisa dirawat inap karena kondisinya masih lemah. Tetapi karena pihak RS meminta anak saya pulang, ya saya tidak bisa berbuat apa-apa," lanjut Sudarmi.
Sebelum pulang, almarhum dibekali obat-obatan untuk diminumkan di rumah serta selembar surat untuk kontrol dokter jika obat habis.
Tanggal 16 Februari, obat-obatan habis sehingga Sudarmi membawa anaknya kontrol ke dokter di RS Dr Tjitrowardojo. Dokter mengatakan, kondisi almarhum baik dan diminta melanjutkan perawatan di rumah.
"Namun kondisi diare anak saya masih terus berlanjut. Hingga tanggal 18 pagi, kondisi anak saya memburuk. Saya berniat membawa Wawan ke RS tapi karena BPJS anak saya terdaftar di Jawa Timur, maka saya mengurungkan niat." ungkapnya.
Sudarmi berniat mengurus BPJS di Ponorogo terlebih dahulu, sebagai syarat mendapat perawatan dengan tanggungan BPJS. Namun rupanya Tuhan berkehendak lain, Wawan meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: