Dinkes Akan Ubah Strategi Vaksinasi
*Di Fasilitas Layanan Kesehatan
KOTA - Dinas Kesehatan Kota Pekalongan akan merubah strategi pelaksanakan vaksinasi bagi masyarakat di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) baik puskesmas maupun rumah sakit. Karena pola pelaksanaan vaksinasi yang digunakan saat ini masih sering menimbulkan antrean dan juga banyak masyarakat yang kehabisan saat hadir ke Puskesmas.
"Kami sudah coba beri pemahaman ke Puskesmas untuk merubah strategi. Sistem yang saat ini harus diperbaiki. Yakni dengan melibatkan RT dan RW untuk melakukan pendataan. Hasilnya kemudian diserahkan ke Puskesmas yang selanjutnya tinggal melakukan penjadwalan. Ini akan lebih efektif karena masyarakat yang aktif," tutur Kepala Dinas Kesehatan, Slamet Budiyanto, Sabtu (11/9/2021).
Budi mengaku, sampai saat ini masih banyak antrean menumpuk saat jadwal vaksinasi dibuka di Puskesmas. Juga sering terjadi masyarakat yang pulang karena tidak kebagian. "Memang kalau sudah antre tapi kuota habis ya tidak kebagian. Untuk itu kami akan ubah strategi ini dengan memberikan pemahaman ke Puskesmas," tambahnya.
Dikatakanya, antusiasme dan tingkat partisipasi masyarakat untuk mengikuti vaksinasi memang terus membaik. Namun pihaknya juga harus berupaya agar vaksin tersedia sehingga dapat melayani antusiasme tersebut. "Tapi terkait itu kami tidak bisa mengatur. Karena di tingkat kota hanya mendapatkan alokasi dari pusat. Kalau tambahanpun kita hanya bisa meminta buffer dari provinsi," jelasnya.
Terkait cakupan, dia mengungkapkan sampai Sabtu (11/9/2021) vaksinasi dosis pertama sudah diberikan untuk 92.653 jiwa atau 38,86 persen dari total sasaran yang sebanyak 238.410 jiwa. Sementara untuk dosis kedua, cakupanya tercatat sebanyak 55.959 atau 23,47 persen.
"Kemudian vaksinasi tahap ketiga untuk tenaga kesehatan yang sudah mencapai 1.327 dari target sekitar 3.000an nakes atau sekitar 40 persen. Khusus untuk nakes memang harus ada strategi tersendiri. Yakni dilakukan bertahap untuk mengantisipasi adanya KIPI," jelasnya.
Selain mempercepat vaksinasi, pihaknya juga terus memberikan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan. Dengan kondisi kasus Covid-19 yang sudah menurun, tak berarti kedisiplinan untuk menerapkan prokes mengendur. Vaksinasi hanya menjadi salah satu dari upaya untuk menekan kasus Covid-19.
Di Kota Pekalongan, dikatakan Budi per tanggal 11 September 2021 kasus aktif hanya tersisa 11 orang dengan tiga orang dirawat dan delapan orang melakukan isolasi. Bahkan selama dua hari sebelumnya tidak ada penambahan kasus. Selain itu, kondisi keteresian rumah sakit juga terus mengalami penurunan. Sebagai contoh, di RSUD Bendan saat ini dari 55 tempat tidur yang disiapkan untuk pasien Covid-19 saat ini hanya terisi empat tempat tidur.
"Semoga kondisinya terus bertahan bahkan membaik. Untuk menjaga kondisi ini masyarakat harus terus disiplin menjalankan prokes. Jangan sampai lengah agar kasus Covid-19 di Kota Pekalongan terus bertahan dalam kondisi yang baik," pesannya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: