Nongkrong Sore, Sambil Nyicipin Kopi Khas Pekalongan

Nongkrong Sore, Sambil Nyicipin Kopi Khas Pekalongan

BERFOTO - Para pelaku UKM Kopi khas Pekalongan tengah perfoto dengan produk daganya di stand Pekan Raya Kajen.
KAJEN - Jalan-jalan ke Pekan Raya Kajen, tidak ada salahnya singgah ke stand Hepi Maju atau Herbal Kopi Madu Jahe. Disana lengkap anda bisa incip-incip kopi khas Pekalongan dari berbagai daerah kabupaten yang memiliki khas kaya akan rempah-rempah, sambil nongkrong sore cantik disana. Apalagi bagi pecinta kopi stand ini recomended untuk jadi pilihan.

Owner Kopi Kelang dari Lebakbarang, Titis Eko Prasetyo, mengungkapkan, dalam event pekan raya Kajen tahun ini turut memamerkan aneka produk kopi tradisional dari berbagai kecamatan di Kabupaten Pekalongan. Meliputi kawasan Talun, Lebakbarang, Doro, Kandangserang, Kajen yang notabene sebagai kawasan penghasil kopi di Pekalongan.

Kebanyakan dari mereka yang tergabung di stand kopi ini merupakan home industri yang menghasilkan kopi dari olahannya sendiri baik dari proses penanaman dari petani, proses pembuatan hingga pemasaran dilakukan secara mandiri. Ragam pilihan kopinya banyak meliputi kopi Petung, kopi Bariti, kopi Kelang, kopi Maido, kopi Raja, kopi Konde, hingga Kopi Lemah abang. Semuanya lengkap dari daerahnya masing-masing.

"Khasnya Kopi Pekalongan pada dasarnya sama hanya saja Pekalongan lebih condong pada rempah-rempah. Dengan aroma cita rasa yang dimiliki tiap wilayahnya berbeda-beda sesuai dengan inovasinya," katanya.

Aroma khas rempah kopi sendiri berasal dari proses penanaman kopi yang disampingnya ditanami pula aneka macam rempah, dimana pada dasarnya kopi sendiri sifatnya menyerap aroma dan rasa tanaman di sekitarnya. 

"Sehingga dengan adanya perpaduan tersebut terciptalah sensasi rasa dan aroma kopi yang khas," imbuhnya.

Untuk harga sendiri variatif, mulai Rp20ribu untuk Robusta 100gram, Arabika Rp35 ribu kemudian ada kopi lanang Rp50 ribu/100 gram. Hingga ada juga wine coffe yang merupakan kopi dengan cita rasa anggur dengan kisaran harga Rp75 ribu/100gram. "Kopi luwak juga ada, dimana kopi ini merupakan produk unggulan disini dengan harga Rp75 ribu hingga Rp100 ribu/ 50 gram," tutur Titis.

Para pelaku usaha kopi berharap dengan adanya potensi dari karya kopi khas ini kedepan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat serta mampu  memberdayakan masyarakat yang belum mempunyai usaha bisa dibina dan dikembangkan melalui produk kopi ini.
 
"Harapan terhadap pemerintah terkait juga, semoga selalu mensupport kegiatan kami untuk terus berinovasi dengan produk andalan kami. Dan tidak ketinggalan pula ucapan terima kasih atas fasilitas yang diberikan selama ini," tandasnya. (ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: