iklan banner Honda atas

Disdikbud Kendal Tak Gegabah Lakukan Simulasi KBM Tatap Muka

Disdikbud Kendal Tak Gegabah Lakukan Simulasi KBM Tatap Muka

*Ditengah Pandemi Covid-19
*Tetap Mengacu Ketentuan SKB 4 Menteri

*Diantaranya Mendapatkan Izin Bupati

KENDAL - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal tidak akan gegabah dalam melakukan simulasi kegiatan belajar (KBM) tatap muka. Yakni akan mengacu pada aturan yang sudah ditentukan pada SKB 4 menteri. Hal yang harus dipenuhi lainya adalah mendapatkan izin dari bupati Kendal. "Surat pemberitahuan simulasi segera akan dirilis ke sekolah. Terkait SKB 4 menteri, sudah kami sikapi dengan menggelar rapat 2 kali melibatkan dewan pengawas, perwakilan pengawas, perwakilan kelompok kerja kepala sekolah, perwakilan MKKS, ikatan dokter hingga pemerintah desa atau kelurahan untuk merumuskan. Kami dipesani Ibu Bupati Mirna untuk ber hati-hati dalam mengambil kebijakan," kata Kepala Disdikbud Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi, kemarin.

Wahyu mengungkapkan, pelaksanaan simulasi KBM tatap muka akan digunakan sebagai acuan awal bagaimana penerapan protokol kesehatan di bidang pendidikan. Juga sebagai piloting terhadap sekolah yang benar-benar siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka. "Simulasi nanti, kami tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan siswa, semua guru dan tenaga pendidik. Nanti akan dilakukan dalam bentuk shifting, ada yang 1 hari hingga 3 hari tergantung jumlah siswa dan banyaknya rombongan belajar," ungkapnya.

Wahyu menjelaskan, dalam simulasi akan ada skema setting ruangan, setiap kelas hanya diisi 50 persen siswa dari total kapasitas yang ada. Untuk SD sederajat, setiap kelas maksimal diisi 14 siswa, untuk SMP maksimal 18 siswa, dan untuk PAUD sederajat maksimal 5 anak. "Waktu pembelajaran hanya boleh berlangsung selama 3-4 jam tanpa adanya istirahat di luar kelas. Siswa mebawa bekal makanan dan minuman sendiri karena sekolah tidak boleh membuka kantin serta tidak boleh mengizinkan pedagang berjualan di lingkungan sekolah," terangnya.

Wahyu menyatakan, pelaksanaan simulasi KBM tatap muka akan dilakukan selama 2 pekan dengan setiap pekannya dilakukan evaluasi. Hal itu untuk mengetahui kendala dan lain sebagainya. Jika terjadi hal-hal yang tidak diduga, maka simulasi terpaksa akan dihentikan. "Termasuk jika terjadi kedaruratan di wilayah tertentu, misal di masyarakatnya tetap kita hentikan," tandasnya.

Wahyu menambahkan, simulasi KBM tatap muka juga mempunyai syarat lainya, yaitu bagi sekolah yang melaksanakanya harus mempunyai tim Satgas Penanggulangan Covid-19 tingkat sekolahan. Tim tersebut bertugas melakukan pendataan guru dan tenaga kependidikan yang telah melakukan perjalan dari luar daerah, mendata guru yang memiliki penyakit penyerta untuk megetahui riwayat dan potensinya, serta memastikan semua yang terlibat dalam keadaan sehat. "Form yang diperlukan terkait hal itu sudah kami siapkan. Termasuk pembentukan satgas beserta tugasnya," pungkasnya.(lid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: