Ditolak 4 Rumah Sakit, Ibu Ini Akhirnya Meninggal di Jalan

Ditolak 4 Rumah Sakit, Ibu Ini Akhirnya Meninggal di Jalan

Tapi harapannya itu melesat. Ternyata, RS Pusat Polri Polri tidak menerima pasien baru. Karena sudah penuh. Di IGD dan halaman rumah sakit, penuh dengan pasien Covid-19 yang antre penanganan medis dan kamar untuk rawat inap.

"Karena di RS Polri sudah penuh dengan pasien Covid-19, saya sarankan dibawa ke rumah sakit lain yang dekat dari uni," kata seorang petuggas mengenakan petugas berseragam polisi.

Kamar Penuh di RS Mana pun

Samsu mendengar penjelasan itu langsung membawa istrinya ke RS Budi Asih yang lokasinya masih di kawasan Keramat Jati. Jawabannya diterimnya sama, kamar penuh. Kalau mau ditempatkan di luar ruangan, harus menandatangani surat pernyataan bermeterai.

"Setelah saya berunding dengan putrinya akhirnya diputuskan istrinya dibawa ke RS Asrama Haji Pondok Gede. Itupun tidak diterima karena bukan penderita Covid-19, " tuturnya.

Sementara kondisi istrinya semakin memburuk. Dari Pondok Gede menuju Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia UKI Cawang. Samsu dan keluarganya ssemakin terlihat gelisah, mendengar jawaban sudah penuh, tanpa melihat kondisi istrinya.

Nanda tiba tiba punya ide untuk membawa ibunya ke RS Harapan Kita, alasannya dengan rumah. Sekitar 20 menit kemudian 100 meter menjelang IGD RS Harapan Kita, Nanda menangis keras, mengabarkan kalau ibunya sudah meninggal.

Tangis di Pelukan Sang Ayah

Di IGD Harapan Kita Nanda menangis di pelukan ayahnya. Sementara jenazah ibunya masih terbujur di mobil. Ada keluarga menyarankan langsung dibawa pulang saja karena sudah meninggal. Tapi pihak RS menyarakan presedur administrasi, sebaiknya dipenuhi supaya RS biasa mengeluarkan surat kematian untuk memudahkan pemakaman.

Suami dan keluarga akhirnya sependapat dengan saran RS. Jenazah dipindahkan kamar jenazah.

Setelah urusan dengan kamar jenazah selesai, muncul babak baru. Selama 10 unit kemudian ada kabar ambulan RS Harapan Kita, ternyata seluruhnya berada di luar kota. Ketika minta bukan ambulan ke DKI semua dioperasikan untuk menjemput penderita Covid-19.

Waktu telah menunjukkan Jumat 9Juli 2021, pukul 02.00 dinihari. Akhirnya diputuskan dibawa pulang mobilnya sendiri.

Ngopibareng. id yang ikut dalam rombongan keluarga almarhumah, merasakan betapa sulitnya mendapat kamar perawatan di rumah sakit di tengah pandemi Covid-19. Petugas medis seakan bekerja tanpa senyum. Saking lelahnya mengurusi pasien datang silih berganti tanpa henti.

Jenazah almarhum dimakamkan di makam wakaf Jl Bakti Kemanggisan Kakarta, diringi keluarga dan sahabatnya.

"Maafkan saya, semoga bunda meninggal dalam keadaan Husnul khotimah," kata Nanda, sambil memeluk nisan ibunya. Sementara adiknya, Raka, berdiri tegak disamping putra sulung almarhumah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: