Dua Dokter Positif Covid-19, Wali Kota Ingatkan Jangan Anggap Enteng

Dua Dokter Positif Covid-19, Wali Kota Ingatkan Jangan Anggap Enteng

PERS - Dengan didampingi Kepala Dinkes Slamet Budiyanto SKM MKM, dan Kepala Dinkominfo Yos Rosyidi SIP MSi. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 yang juga Wali Kota HM Saelany Machfudz SE saat menggelar konfrensi pers menyampaikan update perkembangan informasi Covid 19 di Rumah Dinasnya, Senin sore (20/4/2020).

KOTA - Bukannya menurun, jumlah yang terkonfirmasi korona di Kota Pekalongan ada penambahan tiga kasus baru. Dua orang merupakan dokter spesialis warga Kota Pekalongan dan satu orang bukan warga Kota Pekalongan. Sehingga totalnya enam kasus. Dengan perincian satu kasus masih dalam proses perawatan, 3 kasus isolasi mandiri, dan dua kasus telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Demikian disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 yang juga Wali Kota HM Saelany Machfudz SE saat menggelar konfrensi pers di Rumah Dinasnya, Senin sore (20/4/2020).

"Saya prihatin sekali dengan adanya penambahan kasus positif Korona ini. Oleh karena itu, sekali lagi saya mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan untuk tidak menganggap enteng virus corona ini. Hindari kerumunan, saya melihat masih banyak anak-anak muda yang berkerumun di Lapangan Mataram dan di Pantaisari," ajaknya yang didampingi Kepala Dinkes Slamet Budiyanto SKM MKM, dan Kepala Dinkominfo Yos Rosyidi SIP MSi.

Penambahan juga terjadi pada ODP (orang dalam pemantuan) sebanyak 172 orang, atau bertambah 1 orang. Dengan perincian sebanyak 42 ODP masih dalam proses pemantauan, dan 130 ODP telah selesai pemantauan. "Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) ada 4 orang, dengan perincian 1 PDP dalam perawatan, dan 3 orang sudah sembuh," tambah Saelany.

Dengan kondisi yang masih memprihatinkan itu, Wali Kota mengajak masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah. Dengan menerapkan jarak sehat minimal 2 meter, memakai masker bila keluar rumah, menghindari kerumunan massa dan rajin melakukan cuci tangan. "Saya meminta ada langkah tegas bila ada kerumunan massa. Harus dibubarkan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Slamet Budiyanto menambahkan, untuk mengatisipasi penyebaran virus corona yang menimpa dua dokter tersebut pihak Dinkes sudah melakukan tracking, dan segera dilakukan rapid test. "Kami lacak, siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan dua dokter spesialis tersebut. Lalu kami akan lakukan rapid test," ungkapnya. (dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: