Dua PDP Covid 19 Dirawat di RSUD Soewondo

Dua PDP Covid 19 Dirawat di RSUD Soewondo

Kepala Dinkes Kendal Ferinando Rad Bonay

KENDAL - Dua warga Kendal yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dirawat di ruang isolasi RSUD Dokter Soewondo Kendal. Itu dilakukan setelah mengalami gejala mirip terjangkit virus corona (COVID 19).

Dua pasien yang dirawat di ruang isolasi berjenis kelamin perempuan dan laki-laki. Satu pasien masuk rumah sakit hari Sabtu (14/3/2020) dan satu lagi Minggu (15/3/2020). Keduanya menjalani pemeriksaan intensif di ruang isolasi karena pasien mengalami gejala mirip covid 19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, Ferinando Rad Bonay, membenarkan ada dua warga kendal yang mengalami gejala demam dan pilek, sehingga harus dilakukan pemantauan dan dirawat di ruang isolasi RSUD Soewondo Kendal.

"Keduanya masih nunggu hasil pemeriksaan lanjutan dengan tes air liur yang masih menunggu peralatannya," katanya, Senin (16/3).

Ferinando mengungkapkan, kedua pasien yang dalam pengawasan ini berjenis kelamin perempuan warga Kaliwungu mempunyai rekam jejak berkunjung ke Malaysia. Untuk pasien laki-laki merupakan warga Boja dan bekerja di bandara Ahmad Yani Semarang.

"Yang perempuan baru pulang berlibur dari luar negeri, untuk laki-laki bekerja di bandara. Berdasarkan kriteria kedua pasien mengalami demam batuk pilek dan pnemunia yang dikuatkan dengan hasil rontgen maka dilakukan pengawasan," ungkapnya.

Ferinando menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah kedua pasien apakah positif atau tidak karena butuh pemeriksaan lebih lanjut. Hingga Senin siang kondisi kedua pasien dalam pengawasan ini kondisinya baik.

"Sehingga masing dipertimbangkan apakah perlu pemeriksaan laboratorium atau tidak," imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Medik RSUD Soewondo Kendal, Mastutik. Kata dia, RSUD Soewondo Kendal saat ini tengah merawat dua pasien dalam pengawasan. Pengawasan kedua pasien ini dilakukan karena ada gejala terkait virus corona (COVID-19) dan ada faktor resiko.

"Faktor resiko itu bisa karena habis berpergian dari luar negeri atau atau kontak dengan pasien yang positif virus corona," katanya.

Mastuti menjelaskan, gejala yang dialami kedua pasien tersebut adalah demam, batuk pilek, sesak nafas dan dari hasil radiologi atau rotgennya ada penemoni serta ada faktor resiko berpergian dan luar negeri dan kontak dengan pasien yang sudah terjangkit virus corona.

"Pasien yang pertama masuk ke rumah sakit tanggal 14 Maret, pukul 16.00, dan apsien kedua masuk tanggal 15 Maret juga pukul 16.00.

Keduanya dirawat di ruang isolasi dengan standar isolasi dengan penyakit infeksi emergency tertentun sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Kemenkes. Kemudian kami rawat untuk menjaga kewaspadaan sfety pasien dan petugas. Kondisi kedua pasien hari ini tidak panas, tensi bagus, namun belum dilakukan uji swap dan lab karena masih nunggu alat-alat yang dibutuhkan dari Dinkes Provinsi," katanya.(lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: