Duh, Generasi Muda Enggan Menjadi Petani

Duh, Generasi Muda Enggan Menjadi Petani

ORANG TUA - Petani didominasi para orang tua, karena anak-anak muda sekarang enggan untuk menjadi petani. Ditengah gempuran mekanisasi pertanian, petani di Desa Tambakroto, Kecamatan Kajen, membajak sawah menggunakan kerbau, sebuah kearifan lokal yang saat ini nyaris punah.

KAJEN - Generasi muda saat ini enggan untuk menekuni profesi sebagai petani. Pasalnya, sektor pertanian dinilai tidak menjanjikan secara ekonomis.

"Kondisi ini hampir terjadi di seluruh Indonesia, petani didominasi orang sepuh. Putra-putrinya tidak ada yang mau jadi petani," ujar Bupati Asip Kholbihi, kemarin.

Mengapa anak-anak tidak tertarik menjadi petani?. Asip menyebutkan karena pertanian belum bisa memberikan penghasilan yang mencukupi.
Sektor pertanian belum memberikan penghasilan yang baik ini bisa dilihat dari kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) di Kabupaten Pekalongan.

Asip menyebutkan, populasi masyarakat Kabupaten Pekalongan terbesar adalah petani. Namun, uang petani tidak banyak. "Populasi petani terbanyak, ternyata uang petani tidak banyak. Penghasilannya masyarakat kabupaten seperti masyarakat kota karena bertumpu pada industri pengolahan. PDRB kita 31 persen dari industri pengolahan, dan sektor pertanian menempati peringkat kedua, yakni 17 persen. Ini menandakan banyak orang bergerak di sektor pertanian tapi uangnya sedikit," ujar Bupati.

Padahal, lanjut dia, luas sawah di Kabupaten Pekalongan 23 ribu hektare dari 90 ribu hektare luas lahan di kabupaten.
Dari 23 ribu hektare itu, 19 ribu hektare merupakan lahan pertanian berkelanjutan yang tidak bisa dialihfungsikan.

Oleh karena itu, pemkab akan mendesain agar anak-anak muda peduli pertanian. Salah satunya, memodernisasi sarana dan prasarana pertanian. "Kita juga menggandeng IPB melalui program laboratorium lapangannya dengan melibatkan petani muda," ujar Bupati. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: