Emak-emak Dilatih Bikin Menu Olahan Berbahan Umbi-umbian

Emak-emak Dilatih Bikin Menu Olahan Berbahan Umbi-umbian

KOTA - Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan kembali akan menggelar lomba cipta menu B2SA (beragam, bergizi seimbang, sehat dan aman) untuk memeriahkan Hari Jadi ke-113 Kota Pekalongan pada April 2019 mendatang.

CIPTA MENU - Ibu-ibu PKK dan KWT se-Kota Pekalongan mengikuti pelatihan cipta menu olahan pangan berbahan baku umbi-umbian di kantor Dinperpa Kota Pekalongan, Sabtu (2/3). WAHYU HIDAYAT

Sebagai salah satu persiapan kegiatan dimaksud, Dinperpa mengadakan pelatihan olahan pangan berbahan baku umbi-umbian bagi ibu-ibu PKK dan KWT (kelompok wanita tani) se-Kota Pekalongan, bertempat di Kantor Dinperpa setempat, Sabtu (2/3).

Pelatihan diikuti 80 orang anggota PKK serta KWT se-Kota Pekalongan. Dalam acara ini, para peserta yang sebagian besar kalangan ibu-ibu atau emak-emak ini langsung mempraktikkan beragam olahan pangan atau kudapan berbahan umbi-umbian, di bawah bimbingan narasumber dari SMKN 1 Pekalongan.

Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Agus Jati Waluyo, menjelaskan tujuan pelatihan ini adalah untuk mengenalkan diversifikasi olahan pangan atau kudapan, khususnya yang berbahan umbi-umbian. "Kali ini kita memfokuskan membuat olahan pangan/kudapan berbahan umbi-umbian. Ini sebagai persiapan lomba kudapan sebagai bagian cipta menu B2SA. Kali ini yang diuji coba peserta adalah membuat kue lumpur surga," jelas dia.

Kenapa yang dipilih adalah umbi-umbian? Menurutnya karena bahan pangan tersebut mudah didapatkan dan murah. Untuk meningkatkan daya tariknya, maka umbi-umbian perlu diolah dengan berbagai menu yang beragam.

Sebagai bahan alternatif pengganti beras, imbuh dia, umbi-umbian memiliki potensi untuk dikembanhkan, sehingga masyarakat bisa menanamnya di sekitar rumah dengan memanfaatkan lahan tidur, karena tanaman tersebut tidak terlalu memerlukan banyak perawatan.

Agus Jati berharap, dengan adanya pelatihan tersebut peserta mampu membuat olahan pangan atau kudapan berbahan umbi-umbian yang lebih menarik untuk mengurangi kebosanan. "Dengan begitu harapannya dapat membantu mewujudkan ketahanan pangan berbahan pangan lokal. Selain itu lebih mencintai produk atau bahan pangan dalam negeri," imbuhnya. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: